Indonesia Buka Opsi Kerjasama Pembuatan Vaksin dengan Jepang.jpg
Dunia

Indonesia Buka Opsi Kerja Sama Pembuatan Vaksin COVID-19 dengan Jepang

  • Indonesia membuka opsi kerjasama pembuatan vaksin dengan Jepang dalam menangani pandemi virus corona (COVID-19).

Dunia

Daniel Deha

JAKARTA -- Indonesia membuka opsi kerja sama pembuatan vaksin dengan Jepang dalam menangani pandemi virus corona (COVID-19).

Konsul Jenderal RI Osaka Diana ES Sutikno mengatakan kemungkinan kemitraan tersebut sangat terbuka di tengah hubungan baik antara pemerintah Indonesia dengan Jepang. Salah satunya terbukti ketika Jepang menyalurkan bantuan 2,1 juta vaksin AstraZeneca untuk Indonesia pada Juli lalu.

Tidak hanya vaksin, Diana menyebut kedua negara bisa membuka peluang bisnis pengembangan obat dan alat kesehatan untuk mengatasi kekurangan selama penanggulangan COVID-19.

"Diharapkan pemerintah Indonesia dan Jepang dapat juga bekerja sama dalam pengembangan vaksin, obat dan penyediaan alat kesehatan untuk mendukung penanganan pandemi di kedua negara," ujar Diana dalam pertemuan dengan Gubernur Wakayama, Mr. Yoshinobu Nisaka di Jepang, Senin, 2 Agustus 2021.

Kerja sama pembuatan vaksin Indonesia dengan negara lain bukan baru pertama kali terjadi. Dengan China, misalnya, Indonesia terlibat dalam kerjasama pembuatan vaksin Sinovac melalui PT Biofarma.

Sementara dengan Amerika Serikat, Indonesia terlibat dalam pengembangan vaksin Nusantara di bawah otoritas mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Pustranto.

Dalam pertemuan itu, Diana menyampaikan terima kepada pemerintah Jepang yang tidak hanya menyumbang jutaan vaksin, melainkan juga bantuan obat Avigan sebagai salah satu obat terapi pasien COVID-19.

"Pemerintah Indonesia sangat mengapresiasi bantuan vaksin sebanyak 2 juta dosis dari Pemerintah Jepang dan donasi obat-obatan Avigan, serta sangat mendukung kerja sama antara Fujifilm Toyama dan PT Dexa Medica dalam hal penyediaan obat Avigan," katanya.

Adapun bantuan 2 juta vaksin tersebut merupakan komitmen kerja sama kedua negara setelah pertemuan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga yang diwakilkan oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta, awal Juli lalu.

Suga mengatakan, bantuan vaksin merupakan bukti dari persahabatan yang erat kedua negara yang terjalin sejak lama. Salah satunya dimulai ketika Jepang dilanda gempa bumi tahun 2011 dan Indonesia dihantam gempa bumi dan tsunami tahun 2018.

Dalam pertemuan dengan Gubernur Wakayama, Diana mengapresiasi kerja sama yang sudah terjalin baik antara Wakayama dan Indonesia, khususnya di bidang ekonomi, budaya, pendidikan, dan mitigasi bencana.

Dia berharap penguatan kerja sama dapat terus dilakukan tanpa menunggu berakhirnya pandemi yang masih belum dapat diprediksi.

Diana juga menyampaikan permohonan dukungan dari Pemerintah Wakayama bagi perlindungan untuk seluruh WNI yang tercatat berjumlah 205 orang.*