Indonesia Butuh 9 Juta Talenta Digital, Airlangga: Edutech dan Healthech Sangat Potensial
- Pengembangan keterampilan digital diproyeksikan akan memberikan kontribusi senilai Rp4.434 triliun kepada produk domestik bruto (PDB) pada 2030
Fintech
JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, Indonesia dipekirakan membutuhkan sekitar 9 juta talenta digital pada 2030.
Di antara sektor yang jadi tumpuan digitalisasi, Airlangga menyebut edutech dan healthtech sangatlah menjanjikan ke depannya. Bahkan, pengembangan keterampilan digital diproyeksikan akan memberikan kontribusi senilai Rp4.434 triliun kepada produk domestik bruto (PDB) pada 2030.
“Dengan maraknya penggunaan edutech dan healthtech diharapkan peluang ini dapat dimanfaatkan oleh para civitas akademika dan juga para wisudawan yang baru lulus dari pendidikan di bidang kesehatan,” kata Airlangga dikutip dari keterangan resmi, Selasa 16 November 2021.
- Clubhouse Luncurkan Fitur Bahasa Indonesia dan Siapkan Bahasa Jawa
- 7 Kali Kebakaran di Kilang Cilacap, Erick Thohir Minta Pertamina Evaluasi Total
- Produk Tembakau Alternatif, Strategi Baru Kurangi Prevalensi Merokok
Airlangga memaparkan, pengguna aktif aplikasi Edutech Indonesia tumbuh signifikan hingga mencapai 200% pada 2020. Peningkatan pengguna juga terjadi pada sektor Healthtech (telemedicine) yang 5 tahun ke depan diprediksi penggunanya di Asia Pasifik akan meningkat sebesar 109%.
Untuk itu, pemerintah menggaungkan pengembangan talenta digital melalui Gerakan Nasional Literasi Digital, Digital Talent Scholarship, dan Digital Leadership Academy. Termasuk pengembangan sumber daya manusia digital di daerah tertinggal, terdepan dan terluar yang merupakan prioritas pemerintah.
“Ketiga program tersebut akan membantu pengembangan keterampilan digital dari level basic hingga advance. Talenta digital juga diharapkan bisa memutakhirkan sektor pendidikan maupun kesehatan,” ujar dia.