<p>Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengeklaim berhasil melakukan efisiensi biaya di lapangan sebesar US$500 juta hingga US$600 juta pada kuartal-I tahun 2021. / Ilustrasi. Sumber: esdm.go.id</p>
Industri

Indonesia Butuh 9 Tahun untuk Capai Target Produksi Minyak 1 Juta Barel per Hari

  • JAKARTA – Indonesia disebut memiliki waktu selama sembilan tahun untuk mempersiapkan realisasi produksi minyak satu juta barel per hari. Seperti diketahui, pemerintah telah mencanangkan target tersebut dapat dicapai pada 2030. “Untuk menambah produksi minyak, rig yang sedang idle harus bisa dipoptimalkan, juga ditambah dengan mempercepat enhanced oil recovery (EOR). Jika hal ini dijalankan dengan baik, […]

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Indonesia disebut memiliki waktu selama sembilan tahun untuk mempersiapkan realisasi produksi minyak satu juta barel per hari. Seperti diketahui, pemerintah telah mencanangkan target tersebut dapat dicapai pada 2030.

“Untuk menambah produksi minyak, rig yang sedang idle harus bisa dipoptimalkan, juga ditambah dengan mempercepat enhanced oil recovery (EOR). Jika hal ini dijalankan dengan baik, target produksi satu juta barel per hari dapat tarcapai pada 2030,” ungkap Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto dalam diskusi daring, beberapa waktu lalu.

Ia pun mendorong Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu (SKK) Minyak Bumi dan Gas Bumi (Migas) untuk memperbaiki dan menaikkan tren return di proyek migas. Selain itu, ungkapnya, pemerintah bisa menawarkan investasi dengan lelang rencana komitmen pasti sebagai daya tarik kepada investor.

Lelang WK Migas

Belum lama ini, pemerintah juga mengumumkan penawaran Wilayah Kerja (WK) migas tahap I 2021.

Dalam hal ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menawarkan enam WK, terdiri dari empat WK melalui penawaran langsung dan dua WK melalui lelang reguler.

Pertama, area kerja South CPP di Riau dengan luas 5.446 km2, dengan satu wilayah eksplorasi. Komitmen minimal melaksanakan seismik 2D sedalam 500 km dan seismik 3D sedalam 50 km2.

Kedua, area kerja Sumbagsel di Sumatera Selatan seluas 1.751 km2 dengan satu wilayah eksplorasi. Ketiga, area kerja Rangkas di Banten dan Jawa Barat seluas 3.969 km2 dengan seismik 2D sedalam 300 km.

Penawaran langsung keempat, yakni area kerja Liman di Jawa Timur seluas 3.135 km2 dengan seismik 2D sedalam 400 km.

Adapun dua WK melalui lelang reguler, yaitu Merangin III di Sumatera Selatan dan Jambi seluas 1.488 km2 dengan satu wilayah eksplorasi. Selain itu, Kangean Utara di Jawa Timur seluas 4.679 km2 juga dengan satu wilayah eksplorasi.

Untuk jadwal penawaran langsung, akses bid dokumen dilakukan mulai hari ini hingga 28 Juli 2021. Kemudian penyerahan dokumen partisipasi dimulai 28 Juli 2021 – 30 Juli 2021.

Sementara untuk lelang reguler, jadwal akses bid dokumen mulai 17 Juni 2021 – 12 Oktober 2021. Dilanjutkan penyerahan dokumen partisipasi pada 12 Oktober 2021 – 14 Oktober 2021.