Indonesia Disebut Jadi Tujuan Investasi Properti Terbaik di Dunia
- Indeks Permintaan Properti Komersial kategori sewa tumbuh secara (y-o-y) sebesar 5,87%.
Properti
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam acara The International Real Estate Federation (FIABCI) Trade Mission 2023 dalam keterangan resmi di Jakarta, 19 September 2023 menilai Indonesia telah menjadi salah satu tujuan investasi properti terbaik di dunia .
“Indonesia telah menjadi tujuan investasi properti terbaik di dunia. Dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia yakni sekitar 273 juta jiwa, dan bonus demografi yang akan terjadi sampai beberapa tahun ke depan, permintaan properti di Indonesia khususnya untuk smart and green city akan semakin meningkat pula,” ujar Airlangga.
Melalui tema Green Cities for Greener Future, Airlangga menjelaskan bahwa industri properti di Indonesia sedang mengimplementasikan pembangunan berkelanjutan. Konsep tersebut memiliki tujuan utama untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan.
Sebagai ilustrasi, Airlangga memberikan contoh penerapan konsep ini pada proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), yang direncanakan sebagai sebuah kota hijau. Dalam upaya mencapai efisiensi dan konservasi energi, proyek ini mengintegrasikan desain bangunan ramah lingkungan (green building) dengan sistem pengelolaan air yang bersifat berkelanjutan dan sistem pendingin distrik.
- Nasabah Naik 3,9%, Pegadaian Kanwil VII Denpasar Raup Omzet Rp3,80 Triliun
- Lagi, Anak Waskita Karya Tunda Bayar Kupon MTN
- Menakar Persaingan Geopolitik AS-China di Kepulauan Pasifik
“Dukungan Pemerintah terhadap konsep pembangunan hijau telah ditunjukkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 tentang Struktur Bangunan Gedung yang memuat ketentuan penerbitan sertifikat bangunan ramah lingkungan,” tutur Airlangga.
Airlangga juga menjelaskan Kontribusi industri properti menjadi salah satu sektor unggulan untuk menggerakkan perekonomian Indonesia terhadap PDB pada triwulan kedua 2023 tercatat sebesar 9,43% untuk sektor konstruksi dan 2,40% untuk sektor real estate.
Meskipun sektor real estate pada kuartal II-2023 masih menunjukkan penurunan sebesar 12,30% secara tahunan (y-o-y), namun penjualan rumah berukuran besar mengalami peningkatan sebesar 15,11% (y-o-y).
Dari sisi permintaan, Indeks Permintaan Properti Komersial kategori sewa tumbuh secara (y-o-y) sebesar 5,87% dan Indeks Permintaan Properti Komersial kategori penjualan meningkat 0,36% pada kuartal II-2023.
Airlangga menilai kenaikan indeks permintaan tersebut memiliki potensi untuk menciptakan tren positif dalam sektor properti komersial. Hal tersebut bisa diartikan sebagai adanya peningkatan aktivitas dan penjualan properti di seluruh Indonesia secara keseluruhan.
Airlangga juga menyebutkan sektor properti mempunyai peran penting yang memberikan multiplier effect yang signifikan terhadap sekitar 174 industri pendukung properti seperti konstruksi, tenaga kerja, dan bahan bangunan.