Indonesia Eximbank Kantongi Utang dari China Rp8,67 Triliun
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mengantongi utang US$580 juta setara Rp8,67 triliun (kurs Rp14.959 per dolar Amerika Serikat). Pinjaman itu diperoleh dari China Eximbank dan PT Bank Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) Indonesia.
Industri
JAKARTA – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mengantongi utang US$580 juta setara Rp8,67 triliun (kurs Rp14.959 per dolar Amerika Serikat). Pinjaman itu diperoleh dari China Eximbank dan PT Bank Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) Indonesia.
Pinjaman Indonesia Eximbank dalam bentuk term loan facility tersebut masing-masing dari China Eximbank senilai US$200 juta dengan tenor tiga tahun. Sedangkan, pinjaman dari PT Bank ICBC Indonesia senilai US$380 juta untuk tenor tiga dan lima tahun.
Ketua Dewan Direktur sekaligus Direktur Eksekutif LPEI Daniel James Rompas menyampaikan, 50% dari pinjaman China Eximbank, nantinya akan digunakan untuk mendukung keperluan pembiayaan modal kerja eksportir. Terutama, untuk eksportir dengan prioritas pada proyek-proyek yang memfasilitasi perdagangan, investasi, dan infrastruktur antara Indonesia dan China.
“Pinjaman tersebut nantinya akan digunakan untuk mendukung kebutuhan modal kerja nasabah LPEI. Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekspor dan impor antara Indonesia dan China,” kata Daniel dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin, 28 September 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Menurut dia, kerja sama antara LPEI dan China Eximbank menunjukkan sinergi antar-Eximbank yang tergabung dalam The Asian Exim Banks Forum, semakin erat. Kerja sama itu saling memperkuat di tengah situasi global yang penuh tantangan akibat pandemi COVID-19.
Genjot Ekspor
Sementara itu, sinergitas antara LPEI dan PT Bank ICBC Indonesia, kata Daniel, diharapkan akan membantu percepatan pertumbuhan ekspor nasional melalui penyaluran pembiayaan ke sektor-sektor yang berorientasi ekspor.
Pinjaman dari PT Bank ICBC Indonesia ini juga diyakini memberikan ruang bagi LPEI untuk memberikan pembiayaan dengan tenor yang relatif panjang.
Dijelaskan pula, kerja sama tersebut juga membuktikan bahwa LPEI sebagai special mission vehicle (SMV) di bawah Kementerian Keuangan terus mendapatkan kepercayaan dan dukungan penuh dari lembaga keuangan internasional dalam menjalankan mandat undang-undang yakni mendorong kinerja ekspor nasional.
“Fasilitas pinjaman ini juga merupakan bentuk kepercayaan dari lembaga keuangan internasional kepada LPEI. Dalam mendapatkan akses pendanaan guna mendukung kegiatan perdagangan luar negeri. Kami berharap, kerja sama ini akan berlanjut di masa mendatang,” ucap Daniel.
Dia juga menambahkan, LPEI akan terus mendukung sektor usaha kecil menengah (UKM) dan korporasi di dalam negeri agar mampu menembus pasar ekspor. Saat ini, LPEI juga memberikan perhatian kepada supplier dari eksportir yang membutuhkan pembiayaan melalui skema supply chain financing yang memungkinkan produk mereka diekspor lewat perusahaan lain.
Program Pemulihan Ekonomi Nasional
Melalui skema supply chain financing, LPEI mendukung sinergi antar rantai pasok ekspor. Sehingga produk Indonesia diharapkan benar-benar mampu memenuhi permintaan pasar ekspor.
“Dengan demikian, diharapkan peran yang saat ini diberikan kepada LPEI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui program pemulihan ekonomi nasional (PEN), dapat lebih mudah dijalankan. Seperti diketahui, saat ini LPEI mendapat penugasan menyalurkan pembiayaan ke UKM berorientasi ekspor, serta melakukan penjaminan kredit korporasi,” tutur dia.
Selain itu, LPEI juga menyatakan untuk terus berusaha mencari pendanaan dengan biaya yang kompetitif. Dengan begitu, dana tersebut dapat disalurkan dalam bentuk pembiayaan, penjaminan, dan asuransi yang akan membantu PEN.
“LPEI berkomitmen untuk mencari sumber pendanaan dengan suku bunga kompetitif sekaligus melakukan diversifikasi sumber dana,” ujar Daniel.
Penandatanganan kerja sama pinjaman tersebut dilakukan secara terpisah. LPEI diwakili oleh Agus Windiarto dan Henry Sihotang sebagai Direktur Pelaksana LPEI. Pemberi kredit Gao Ning, Deputy General Manager of Corporate Banking Department China Eximbank dan Thomas Arifin, Direktur Bank ICBC Indonesia. (SKO)