Indonesia Financial Group (IFG) Tempatkan Dana Jumbo Rp60 Triliun di Bank BUMN
- Indonesia Financial Group (IFG) menempatkan dana Rp60 triliun di bank Himbara sebagai langkah penguatan anak usaha.
Industri
JAKARTA - Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perasuransian, Penjaminan, dan Investasi Indonesia Financial Group (IFG) menggandeng bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (HImbara) untuk penempatan dana jumbo Rp60 triliun. Dana tersebut ditempatkan sebagai langkah penguatan anak usaha.
Dana tersebut setara 20%-30% dari pengelolaan portofolio investasi di IFG Group. Tidak hanya itu, kemitraan ini dijalin untuk pemenuhan kewajiban korporasi atau schedule of liabilities.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan pengelolaan investasi yang berkelanjutan merupakan langkah yang esensial untuk menjaga kinerja bisnis Holding tersebut. Sebagai informasi, Holding ini terdiri dari 10 anak usaha yang bergerak di bidang asuransi, investasi, dan penjaminan.
- Adhi Commuter Properti Bidik Pertumbuhan Marketing Sales120 Persen
- Start Up Aruna Catat Rata-Rata Omzet Nelayan Mitra Capai Rp15 Juta per Bulan
- Bongkar 8 Megaproyek Jokowi yang Terancam Mangkrak
“Kolaborasi dengan industri perbankan diharapkan bisa memberikan manfaat bagi semua pihak serta membuka pintu gerbang kerja sama lainnya,” ucap Kartika dalam keterangan tertulis, Rabu, 3 November 2021.
Dengan demikian, IFG akan menempatkan dana anak perusahaan baik dalam bentuk giro mau pun deposito di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).
Proses kemitraan antara perusahaan BUMN ini sendiri telah mencapai penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada 24 Juni 2021 silam.
Direktur Utama IFG Robertus Billitea mengatakan kerja sama ini bisa membawa efisiensi biaya penempatan dana di Holding raksasa tersebut. Terlebih, hubungan kemitraan dengan perusahaan pelat merah diklaim Robertus bisa meningkatkan peningkatan tata kelola hingga optimalisasi return.
Tidak hanya itu, dirinya menilai ini adalah langkah awal kolaborasi positif IFG dengan industri perbankan dalam rangka meningkatkan ekosistem industri keuangan nasional yang sehat. Lebih lanjut, IFG akan terus melanjutkan kolaborasi dengan mitra perbankan lainnya sebagai bagian dari upaya untuk terus meningkatkan upaya penguatan industri keuangan nasional.
Robertus memaparkan bahwa IFG dalam implementasi kebijakan keuangan dan investasinya berlandaskan pada tiga pilar utama, yakni prudent, power, dan progress.
"Kolaborasi dengan industri perbankan ini merupakan salah satu terobosan dan percepatan konsolidasi keuangan IFG," jelas Robertus.