Indonesia Footwear Network, Jejaring Penjualan Sepatu Sneakers Asli RI
JAKARTA – Dalam rangka meningkatkan kinerja dan kolaborasi industri alas kaki, Kementerian Perindustrian membentuk Indonesia Footwear Network (IFN). Alasannya, pada semester pertama tahun ini, produk alas kaki terutama sneakers tercatat tumbuh 42%. Padahal, World Footwear Business Condition Survey menyebut konsumsi alas kaki dunia turun hingga 22,5% dan kinerja penjualan global turun 74%. “Platform IFN ini merupakan […]
Industri
JAKARTA – Dalam rangka meningkatkan kinerja dan kolaborasi industri alas kaki, Kementerian Perindustrian membentuk Indonesia Footwear Network (IFN).
Alasannya, pada semester pertama tahun ini, produk alas kaki terutama sneakers tercatat tumbuh 42%. Padahal, World Footwear Business Condition Survey menyebut konsumsi alas kaki dunia turun hingga 22,5% dan kinerja penjualan global turun 74%.
“Platform IFN ini merupakan etalase yang menampilkan informasi pelaku bisnis usaha yang terdiri dari brand, supplier, dan produsen sehingga dapat diakses oleh seluruh pelaku usaha bidang alas kaki dan produk kulit,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih, Senin, 10 Agustus 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Mengusung konsep collect – connect – collaboration, IFN mengumpulkan data para pelaku industri alas kaki melalui etalase online berbasis situs web untuk mempermudah pengumpulan serta pencarian informasi dan profil berbagai usaha industri alas kaki dari sektor hulu sampai hilir.
Tidak hanya itu, IFN juga dapat diakses oleh masyarakat umum yang ingin berinvestasi pada industri alas kaki. Platform IFN juga memberikan profil produsen, supplier, local brand alas kaki bisa diakses oleh potensial buyer, investor, dan trader secara online dari Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI).
Potensi Industri
Keterbukaan jejaring ini diharapkan mampu merangkul seluruh pelaku industri alas kaki. Pasalnya, industri alas kaki merupakan salah satu industri yang terdampak pandemi COVID-19.
Menurut data Kemenperin, daya beli masyarakat turun hingga 53% dan harga barang turun 43%. Hal inilah yang membuat potensi besar industri alas kaki menjadi kurang optimal saat ini.
Padahal, laporan World Footwear Yearbook 2019 menempatkan Indonesia sebagai produsen alas kaki terbesar keempat di dunia dengan total produksi mencapai 1,2 miliar pasang alas kaki. Indonesia juga merupakan negara eksportir produk alas kaki terbesar ketiga di dunia, dengan total 406 juta pasang alas kaki.
Adapun, nilai ekspor industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki pada 2019 mencapai US$5,12 miliar. Pada periode Januari-Juni 2020, ekspornya mencapai US$2,81 miliar atau meningkat 9,7% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$2,56 miliar. (SKO)