<p>Kawasan wisata minat khusus Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) / Itdc.co.id</p>
Industri

Indonesia Tawarkan 6 Kawasan Pariwisata ke Jepang, Total Investasi Rp2,19 Triliun

  • Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menjajakan 6 kawasan pariwisata kepada Jepang. Keenam kawasan pariwisata ini memiliki total nilai investasi senilai Rp2,19 triliun.
Industri
Reza Pahlevi

Reza Pahlevi

Author

JAKARTA – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menawarkan proyek pengembangan 6 kawasan pariwisata kepada Jepang. Keenam kawasan pariwisata ini memiliki total nilai investasi Rp2,19 triliun.

“Untuk kawasan pariwisata, kami punya 6 proyek dengan nilai investasi secara total sekitar 151 juta dolar AS (Amerika Serikat),” ujar Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ichwan dalam Indonesia Webinar Investment Series 2021, Jumat, 16 Juli 2021.

Keenam kawasan pariwisata yang ditawarkan adalah Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB), Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT), Wakatobi di Sulawesi Tenggara, Likupang di Sulawesi Utara, dan Raja Ampat di Papua Barat.

Pertama, investasi yang ditawarkan di Borobudur adalah hotel dan meeting, incentives, conferencing, exhibitions (MICE). Nilai investasi untuk proyek kawasan ini mencapai Rp298,52 miliar atau US$20,59 juta.

Kementerian Investasi/BKPM menaksir net present value (NPV) proyek ini mencapai Rp70 miliar atau US$4,8 juta dengan internal rate of return (IRR) 17,4%. Adapun, payback period investasi ini adalah 8 tahun.

Kedua, investasi untuk proyek hotel dan resor di Mandalika. Nilai investasi kawasan ini mencapai Rp468,79 miliar atau US$32,3 juta. Proyek ini memiliki NPV senilai Rp59,1 miliar (US$4 juta) dan IRR 19,71%. Payback period investasi ini diperkirakan 5,85 tahun. 

Ketiga, investasi yang ditawarkan adalah proyek hotel dan villa di Labuan Bajo. Nilai investasi proyek ini mencapai Rp417,29 miliar (US$28,78 miliar). NPV proyek ini mencapai Rp656,8 miliar dengan IRR 12,82%. Adapun, payback period-nya selama 7,77 tahun.

Keempat, Indonesia menawarkan investasi proyek pengembangan kawasan di Likupang dengan nilai investasi mencapai Rp929,57 miliar (US$64,1 juta). Proyek ini memiliki NPV Rp30,06 miliar (US$2,07 juta) dengan IRR 10,81%. Payback period investasi ini diperkirakan 5,67 tahun.

Kelima adalah investasi untuk proyek cottage di Wakatobi yang memiliki nilai investasi sebesar Rp50,21 miliar (US$3,46 juta). NPV proyek ini sebesar Rp48,37 miliar (US$3,33 juta) dengan IRR 13,09%. Sementara itu, payback period proyek ini diperkirakan 5,01 tahun.

Terakhir yaitu proyek live on board atau pariwisata dari atas kapal di Raja Ampat. Nilai investasi proyek ini mencapai Rp27,73 miliar (US$1,91 juta). NPV-nya sebesar Rp43 miliar (US$2,96 juta) dengan IRR 13,84%. Payback period investasi ini selama 9,2 tahun.