Indonesia-Jerman Kembangkan Sistem Transportasi Hijau
- Indonesia melalui Kementerian Perhubungan terus berupaya menciptakan sistem transportasi yang ramah lingkungan.
Transportasi dan Logistik
JAKARTA - Indonesia dan Jerman berkolaborasi kembangkan sistem transportasi hijau sebagai dukungan terhadap implementasi the green infrastructure initiative atau inisiatif infrastruktur hijau.
"Kedua negara telah menjalin hubungan baik selama sekitar 60 tahun dan telah bekerja sama mengurangi emisi karbon untuk memerangi perubahan iklim," ucap Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi ketika memberikan sambutan pada kegiatan 75th Anniversary of KfW di Jakarta, Selasa, 14 November 2023.
Budi Karya sendiri mengungkapkan sektor transportasi merupakan salah satu penyumbang emisi karbon. Untuk itu, Indonesia melalui Kementerian Perhubungan terus berupaya menciptakan sistem transportasi yang ramah lingkungan.
- Thomas Lembong, Eks Think Tank Jokowi yang Kini Masuk Tim AMIN
- OCBC (NISP) Ganti Merek dan Logo, Inilah Keuntungan bagi Nasabah
- Kerugian Akibat Kejahatan Siber Dapat Mencapai Rp130.000 Triliun
Melansir World Emission Clocks, sektor transportasi berada pada urutan keempat sebagai sektor yang menyumbang emisi gas rumah kaca di Indonesia. Sektor ini mencatatkan emisi GRK pada CO2eq 2023 sebesar 194,5 Metrik Ton (MT) dengan menyumbang emisi per detik diperkirakan sebesar 9 ton/detik. 1 MT sama dengan 1 Ton.
Pemerintah Jerman sendiri melalui Bank Pembangunan dan Investasi Jerman, KfW Development Bank telah menyetujui kerja sama pendanaan pembangunan infrastruktur ramah lingkungan khususnya transportasi hijau di sejumlah kota di Indonesia.
Contoh kerja sama Indonesia dengan Jerman melalui KfW sendiri antara lain pembangunan sistem bus rapid transit (BRT) di Semarang (Jawa Tengah) dan Surabaya (Jawa Timur) dan perkeretaapian di Surabaya.
"Harapan kita lebih banyak proyek transportasi hijau yang segera dimulai sejalan dengan RPJMN (rencana pembangunan jangka menengah nasional) 2025-2029," ujar Menhub dalam keterangan resmi yang diterima pada Rabu 15 November 2023.
Sebelumnya Budi Karya juga telah bertemu dengan Head Of Asia Region KfW Development Bank Germany Frank Bohnet pada Juli lalu.
Frank Bohnet menyatakan dukungannya untuk mengembangkan sistem transportasi massal perkotaan di Semarang dan Surabaya. Pengembangan sistem transportasi tersebut ditujukan untuk menjadikan transportasi massal yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
"Di Surabaya, kami mendukung integrasi jalur kereta api dengan angkutan jalan. Di Semarang, kami mendukung pengembangan bus rapid transit (BRT)," ujar Bohnet.