Presiden Joko Widodo melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) PLTA Mentarang Induk PT Kayan Hydropower Nusantara, di Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, pada Rabu, 1 Maret 2023
Nasional

Indonesia-Malaysia Bangun PLTA Mentarang Rp40 Triliun, Jokowi Pastikan Konstruksi Selesai 5 Tahun

  • Presiden Jokowi melakukan groundbreaking pembangunan PLTA Mentarang senilai Rp40 Triliun.

Nasional

Laila Ramdhini

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Mentarang Induk di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara).  Proyek ini merupakan kerja sama antara Indonesia dan Malaysia dengan total investasi senilai Rp40 triliun. 

Jokowi menyatakan pembangunan PLTA Mentarang ini dijawadwalkan selama 4-5 tahun. Kemudian dilakukan pengairan hingga siap beroperasi dalam 7 tahun ke depan.

"(Proyek) ini dikerjakan oleh Konsorsium Indonesia dan Malaysia, menunjukkan bahwa kita sebagai saudara serumpun betul-betul bisa bekerja sama dengan baik," kata Jokowi saat melakukan groundbreaking PLTA Mentarang di Kaltara, Rabu, 1 Maret 2023.

Terintegrasi dengan Kawasan Industri Hijau KIPI

Jokowi menjelaskan PLTA Mentarang Induk akan terintegrasi dengan kawasan industri hijau di Kawasan Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) di Kabupaten Bulungan.

"Karena energinya hijau, produk-produk yang dihasilkan nanti di Bulungan, di KIPI untuk produk-produk hijau," ungkap Presiden.

Pemerintah sendiri sudah menyiapkan KIPI di Kalimantan Utara seluas 13.000 hektare. Jokowi menjelaskan KIPI akan menjadi pusat pembuatan baterai untuk kendaraan listrik (electric vehicle/EV). 

Kemudian, akan dibangun industri alumunium menyusul ekosistem EV tersebut. Industri aluminium yang akan dibangun di KIPI, lanjut Jokowi, nantinya akan berbentuk alumunium hijau karena berasal dari energi hijau.

“Ketiga ada petrokimia yang semuanya segera dimulai. Artinya listriknya siap karena kemarin saya cek kawasan industrinya siap sehingga begitu disambung itulah masa depan Indonesia,” ujar Jokowi.

PLTA Mentarang Induk dibangun oleh PT Kayan Hydropower Nusantara (PT KHN) di Sungai Mentarang yang berlokasi di sekitar 35 kilometer bagian hulu Kota Malinau.

PLTA Mentarang Induk rencananya memiliki kapasitas sebesar 1.375 megawatt yang berpotensi menghasilkan energi listrik 9 Terawatt per jam (TWh).

Jenis bendungan yang dibangun adalah tipe tanah urug berlapis beton atau concrete faced rockfill dam" (CFRD) yang dirancang dengan ketinggian puncak bendungan sekitar 220 meter dan panjang sekitar 750 meter.

Jadwal pembangunan bendungan tersebut akan membutuhkan waktu sekitar 4-5 tahun secara bertahap, dan diikuti tahap penggenangan air (reservoir) yang akan membuat area penyimpanan air sekitar 22.800 hektare pada tingkat pasokan penuh (FSL).

Selain perannya dalam memicu industrialisasi tenaga air,  juga energi dari PLTA Mentarang Induk berpotensi untuk menyediakan pasokan energi bersih yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitarnya dan meningkatkan ketahanan pasokan listrik untuk Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur.