Tutuka Adji Dirjen Migas.png
Energi

Indonesia Menanti Pengganti Raksasa Migas Rusia di Blok Tuna

  • Pengembangan blog tuna terhenti berdasarkan imbas sanksi dari Uni Eropa dan pemerintah Inggris. Partner mereka di blok tersebut yakni Zarubezhneft berasal dari Rusia.

Energi

Debrinata Rizky

JAKARTA - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji menjelaskan, banyak perusahaan berminat masuk ke Blok Tuna di Kepulauan Natuna usai ditinggal raksasa migas Rusia, Zarubezhneft.

Meski sudah banyak perusahaan yang membuka data untuk melihat potensi, namun sayangnya perusahaan yang serius menandatangani kontrak di Wilayah Kerja (WK) itu belum terlihat batang hidungnya.

"Kalau buka data room sudah, tapi belum ada (potensi pengganti) yang serius. Belum ada yang serius betul masuk. Masih proses," katanya saat ditemui di Kementerian ESDM  dilansir pada Selasa, 13 Februari 2024.

Sementara di sisi lain, sebelumnya Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) mengungkapkan pengganti perusahaan asal Rusia, Zarubezhneft di Blok Tuna akan segera diputuskan pada April 2024.

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto menyebut saat ini, proses keluarnya (farm out) Zarubezhneft dari Blok Tuna dalam tahap buka data dan sudah ada yang menyampaikan penawaran.

Bahkan Dwi menyebut ada 14 perusahaan yang berasal dari luar negeri menyampaikan ketertarikannya untuk mengganti ZN di blok tersebut.

Blok ini dikenal sebagai blok yang kaya akan  gas. Terletak di lepas pantai Natuna Timur itu dioperatori perusahaan migas asal Inggris Premier Oil Tuna BV (Harbour Energy Group) dengan hak partisipasi 50%. Zarubezhneft lewat anak usahanya, ZN Asia Ltd ikut memegang 50% hak partisipasi Blok Tuna.

Pengembangan blog tuna terhenti berdasarkan imbas sanksi dari Uni Eropa dan pemerintah Inggris. Partner mereka di blok tersebut yakni Zarubezhneft berasal dari Rusia.

Oleh sebab itu, Zarubezhneft memutuskan untuk hengkang dari proyek tersebut. Mengingat Harbour Energy telah diwanti-wanti oleh pemerintah setempat untuk tidak bertransaksi apalagi berpartner dengan perusahaan asal Rusia.