Nasional

Indonesia Sudah Tak Impor Beras 3 Tahun? Ini Faktanya

  • Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan Indonesia berhasil tidak mengimpor beras selama 3 tahun dan juga mengurangi impor jagung.
Nasional
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, Indonesia berhasil tidak mengimpor beras selama tiga tahun dan juga mengurangi impor jagung.

Jokowi mengatakan bahwa Indonesia konsisten dalam memproduksi beras sebanyak 31,3 juta ton per tahunnya dari 2019 hingga 2021. Dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) di akhir April 2022, stok beras di lapangan mencapai tingkat tertingginya, yaitu 10,2 juta ton. 

"Pada 2019 kita bisa memproduksi beras 31,3 juta ton, 2020 sama kita juga bisa produksi hingga 31,3 juta ton hingga 2021. Peninglatan dan kosistensi ini yg dilihar IRRI karena jumlah nya yang rill," kata Jokowi dalam konpers Minggu 14 Agustus 2022.

Lalu bagaimana faktanya?

Berdasarkan data BPS yang perbarui per 12 Agustus 2022, Indonesia masih mengimpor beras dari sejumlah negara, namun impor beras jenis khusus. Adapun beras khusus merupakan beras yang tidak ditanam di Indonesia yang dipergunakan untuk kebutuhan hotel, restoran, hingga pelaku bisnis katering. 

Sementara jumlah impor beras khusus ini di 2021, jumlahnya mencapai 407.741,4 ton. Naik dari tahun 2020 di angka 356.286,2 ton. Adapun rincian impor beras khusus pada 2021 adalah 215.386,5 ton dari India, lalu dari Thailand 69.360 ton, Vietnam 65.692,9 ton. 

Selain itu ada Pakistan 52.479 ton terkahir dari Myanmar sebanyak 3.790 ton. Selanjutnya ada 230,3 ton dari Jepang, 42,6 ton dari China, dan dari negara lainnya sejumlah 760,1 ton.

Adapun jumlah impor beras terbanyak sejak tahun 2000 terjadi pada tahun 2018. Daam data menyebutkan bahwa Indonesia mengimpor beras hingga 2.25 juta ton. Beras yang diimpor dari Thailand mencapai 795.600 ton, sedangkan dari Vietnam sebanyak 767.180 ton.

Menurut BPS, Indonesia memang sudah tidak melakukan impor beras yaitu impor beras konsumsi masyarakat atau beras medium.