Indonesia Targetkan Ekspor ke China Naik jadi Rp1.085 Triliun pada 2024
- Ekspor Indonesia ke China diprediksi meningkat pada 2024 karena pemerintah akan mengoptimalkan kerja sama Two Countries Twin Park.
Nasional
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) optimistis ekspor Indonesia ke China bisa meningkat pada tahun 2024. Ini karena pemerintah akan mengoptimalkan kerja sama Two Countries Twin Park.
Negeri Tirai Bambu juga masih menjadi mitra dagang utama bagi Indonesia dengan menyumbang hampir seperempat total ekspor di negara ini.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi mengungkapkan, dari data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor Indonesia ke China tahun 2023 mencapai US$60 miliar atau sekitar Rp930 triliun.
Dengan demikian, untuk tahun 2024 angka ekspor tersebut diproyeksikan naik menjadi US$65 miliar - US$70 miliar atau sekitar Rp1.007 triliun - Rp1.085 triliun. (kurs Rp15.500 per dolar Amerika Serikat)
"Tahun 2024 kita akan menambahkan beberapa program ke China, seperti rencana kerja sama dengan dua provinsi yakni Fujian dan Guangzhou (Guangdong) untuk memamerkan produk-produk kita di sana. Ini merupakan turunan dari program TCTP," kata Didi dalam konferensi pers, dikutip Jumat, 5 Januari 2024.
- 3 Rekomendasi Film Netflix untuk Ditonton Saat Akhir Tahun
- Bos TUGU Tambah Kepemilikan Saham Sebanyak 23 Ribu Lembar
- Revolusi Drone Turki Berlanjut, ANKA-3 Terbang Perdana
Selain itu, Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization) juga memperkirakan volume perdagangan dunia tahun ini akan meningkat. Sehingga Didi optimistis pengiriman barang ke China juga ikut meningkat.
China masih menjadi negara mitra dagang utama Indonesia dengan menyumbang hampir seperempat dari total ekspor Indonesia. Nilai ekspor ke China sepanjang Januari hingga November 2023 mencapai US$56,57 miliar, turun sekitar 2% dari tahun sebelumnya. Didi menyebut penurunan itu terjadi seiring dengan koreksi pada harga komoditas global.
Pemerintah memperkirakan ekspor produk nonmigas Indonesia secara keseluruhan tahun ini meningkat 2,5% hingga 4,5%. Peningkatan ini salah satunya didorong program perluasan pasar ekspor baru ke negara-negara nontradisional terutama di Afrika dan Amerika Selatan.