<p>Alibaba Cloud meluncurkan data center keduanya di Indonesia lewat PT Indointernet Tbk yang kini bakal IPO di BEI / Dok. Indonet</p>
Korporasi

Indonet, Distributor Alibaba Cloud IPO di BEI dengan Kode Saham EDGE

  • Perusahaan distributor Alibaba Cloud PT Indointernet Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham perseroan bakal diperdagangkan mulai 8 Februari 2021 dengan memakai kode EDGE.

Korporasi
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Perusahaan distributor Alibaba Cloud PT Indointernet Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham perseroan bakal diperdagangkan mulai 8 Februari 2021 dengan memakai kode EDGE.

Berdasarkan pengumuman BEI, Senin, 1 Februari 2021, dinyatakan bahwa perseroan telah memenuhi persyaratan sebagai perusahaan tercatat. Hal ini sebagaimana diatur dalam Peraturan Bursa Nomor I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas.

“Pencatatan efek perseroan akan dicatatkan di BEI pada tanggal 8 Februari 2021 dengan menggunakan kode EDGE,” tulis manajemen BEI yang ditandatangani oleh Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 2, Vera Florida dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan, Ivan Susandy.

Seperti pada pengumuman PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) beberapa waktu lalu, perseroan melepas sebanyak 80,81 juta lembar saham pada harga Rp7.375 per lembar.

Dengan begitu, perseroan berpotensi meraup dana segar hingga Rp595,97 miliar melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) yang tengah berlangsung saat ini.

Rencananya, perusahaan yang populer dengan nama Indonet tersebut akan menggunakan 90% dana IPO untuk pembangunan edge data center (EDC) yang merupakan bisnis utama perseroan.

Lalu, 6% untuk belanja modal (capital expenditure) berupa perangkat pengembangan jaringan digitalisasi sebagai penyedia layanan komputasi awan. Sedangkan, sisanya sebanyak 4% dari total pendanaan akan dialokasikan untuk modal kerja (working capital).

Pendiri sekaligus pemegang mayoritas saham EDGE saat ini yaitu Otto Toto Sugiri yang mengempit 48,6% kepemilikan saham. Menariknya, pria satu ini juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT DCI Indonesia Tbk (DCII) yang baru saja resmi listing di BEI pada periode Januari 2021.

Selain itu, saham Indonet turut dipegang oleh Han Arming Hanafia sebanyak 21,9%. Selanjutnya Bing Moniaga tercatat menggenggam 18,9% dan sisanya tersebar di masyarakat.

Para pemegang saham diketahui berencana melepas kepemilikan saham dengan total 323,24 juta lembar. Sehingga, akumulasi saham yang akan dicatatkan di BEI sebanyak 404,05 juta lembar. (SKO)