Indosat Angkat Wakil CEO Ooredoo Group Jadi Komut
Indosat tidak menggunakan sebagian labanya sebagai dividen. Kabarnya, Indosat mengutamakan laba untuk pemenuhan kebutuhan anggaran belanja modal (capex) berkisar Rp8,5 triliun hingga Rp9,5 triliun.
Industri
JAKARTA – Emiten telekomunikasi seluler PT Indosat Tbk. merombak susunan komisaris melalui rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang berlangsung hari ini, Senin, 20 Juli 2020.
Salah satunya jabatan komisaris utama yang sebelumnya dijabat Waleed Mohamed Ebrahim. Nama baru yang masuk adalah Sheikh Mohammed bin Abdulla Al Thani.
Mengutip keterangan tertulis Indosat, Sheikh Mohammed bin Abdulla Al Thani adalah Wakil CEO Ooredoo Group dan CEO Ooredoo Qatar sejak Maret 2020. Dia memiliki lebih dari 16 tahun pengalaman dalam komunikasi, transformasi digital, keuangan dan akuntansi, dan telah memegang berbagai posisi manajemen di Ooredoo sejak bergabung dengan perusahaan pada tahun 2009.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Baru-baru ini, Sheikh Mohammed adalah CEO Ooredoo Kuwait dan telah berhasil memimpin perusahaan untuk mencapai tonggak penting dan meningkatkan pangsa pasarnya di pasar. Sheikh Mohammed juga adalah Ketua Dewan Direksi Ooredoo Algeria dan Ooredoo Myanmar. Dia memegang gelar Magister Keuangan dan Akuntansi dari University of Cardiff, Inggris dan gelar sarjana Akuntansi dari Qatar University.
Atas pengangkatannya sebagai komisari utama, Sheikh Mohammed menyampaikan, dirinya akan memberikan dukungan sepenuhnya untuk mewujudkan visi Indosat Ooredoo menjadi perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia. Dia juga menilai Indonesia adalah pusat kekuatan ekonomi regional dengan peluang digital terbuka lebar.
“Indosat Ooredoo akan terus memainkan peran utama dalam menghubungkan dan mendigitalkan bangsa,” tutur Sheikh Mohammed.
Tak Ada Pembagian Dividen
Sepanjang 2019 lalu, Indosat berhasil membalikkan kerugian menjadi untung. Nilainya mencapai Rp1,57 triliun.
Keuntungan Indosat ini merupakan hasil dari perbaikan EBITDA dan penjualan menara.
Namun pada RUPST tahun ini, Indosat tidak menggunakan sebagian labanya sebagai dividen. Kabarnya, Indosat mengutamakan laba untuk pemenuhan kebutuhan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex).
Pada tahun ini, Indosat menyiapkan capex berkisar Rp8,5 triliun hingga Rp9,5 triliun.
Bersamaan dengan pelaksanaan RUPST, saham Indosat dengan kode ISAT menutup perdagangan naik 0,39% ke level Rp2.570. Dengan catatan ini, harga saham ISAT sepanjang tahun ini turun 11,68% dari posisi akhir 2019 Rp2.910 per lembar. (SKO)
Susunan Komisaris:
Komisaris Utama: Sheikh Mohammed bin Abdulla Al Thani,
Komisaris: George Bowring Challenor
Komisaris: Nigel Thomas Byrne
Komisaris: Sri Adiningsih
Komisaris: Andrew Tor Oddvar Kvålseth
Komisaris: Heru Pambudi
Komisaris: Afini Boer
Komisaris Independen: Elisa Lumbantoruan,
Komisaris Independen: Wijayanto Samirin
Komisaris Independen: Syed Maqbul Quader
Susunan Direksi
Direktur Utama: Ahmad Abdulaziz A A Al-Neama,
Direktur: Eyas Naif Saleh Assaf,
Direktur: Vikram Sinha,
Direktur: Arief Musta’in,
Direktur Independen: Irsyad Sahroni