Indosat (ISAT) Mau Lunasi Dua Surat Utang Senilai Rp472 Miliar Melalui Fasilitas Bank
- Emiten operator telekomunikasi, PT Indosat Tbk (ISAT) berencana melunasi sejumlah pokok kewajiban surat utangnya dengan total nilai mencapai Rp472 miliar.
Korporasi
JAKARTA – Emiten operator telekomunikasi, PT Indosat Tbk (ISAT) berencana melunasi sejumlah pokok kewajiban surat utangnya dengan total nilai mencapai Rp472 miliar.
Rinciannya, Obligasi Berkelanjutan II Indosat Tahap I Tahun 2017 Seri C sebesar Rp312 miliar. Kemudian, Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Indosat Tahap I Tahun 2017 Seri B sebesar Rp160 miliar.
Sekretaris Perusahaan Indosat, Billy Nikolas Simanjuntak menjelaskan bahwa pelunasan pokok obligasi dan sukuk tersebut akan dilakukan pada 31 Mei 2022 dengan menggunakan fasilitas pinjaman bank yang belum dipakai.
“Per tanggal 31 Desember 2021, perseroan memiliki fasilitas pinjaman bank yang belum digunakan sebesar Rp5,7 triliun,” jelasnya melalui keterbukaan informasi, Rabu, 2 Maret 2022.
- Elon Musk Bantu Sediakan Satelit Internet Starlink di Ukraina
- Pendapatan Turun Tipis Selama 2021, Semen Indonesia (SMGR) Raup Laba Bersih Rp2,1 Triliun
- Harga Minyak Dunia Terus Melonjak, Pengamat Sarankan Hapus BBM Premium
Lebih lanjut, Billy menegaskan bahwa tidak ada dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, kelangsungan usaha perseroan pada saat ini.
Indosat sendiri berhasil membukukan kinerja positif selama tahun 2021. Pendapatan yang tercatat bertumbuh membuat perseroan berbalik untuk sepanjang tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuanganya, jumlah pendapatan Indosat tumbuh 12,4% year-on-year (yoy) menjadi Rp31,39 triliun per 31 Desember 2021 dari Rp27,93 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pendapatan selular masih menjadi kontributor utama perseroan dengan porsi Rp25,4 triliun atau naik 10,03% yoy dari Rp23,08 triliun. Pertumbuhan juga dicatatkan oleh pendapatan multimedia, komunikasi data, dan internet (MIDI) serta telekomunikasi tetap dengan masing-masing perolehan Rp5,42 triliun dan Rp574,84 miliar pada 2021.
Pada kesempatan yang sama, perseroan sukses menekan jumlah beban menjadi hanya Rp21,03 triliun hingga akhir tahun lalu. Nilai tersebut turun hingga 21,36% yoy dari Rp25,53 triliun pada 2020.
Dengan catatan tersebut, perseroan akhirnya membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebanyak Rp6,75 triliun pada 2021. Padahal, di tahun sebelumnya, ISAT masih menelan kerugian hingga Rp716,72 miliar.
Hanya saja perlu diingat, pertengahan tahun lalu perseroan sempat menjual 4.247 aset menara miliknya kepada PT Epid Menara Assetco dengan nilai transaksi mencapai Rp10,28 triliun. Nilai tersebut diproyeksikan bakal mendongkrak pos laba/rugi perseroan.