<p>Ilustrasi mena</p>
Korporasi

Indosat Jajaki Jual 4.000 Menara BTS, Nilainya Diproyeksi Rp8 Triliun

  • Emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT) kembali menjajaki penjualan 4.000 menara Base Transceiver Station (BTS).

Korporasi

Sukirno

Sukirno

Author

JAKARTA – Emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT) kembali menjajaki penjualan 4.000 menara Base Transceiver Station (BTS).

Chief Legal & Regulatory Officer as Acting Corporate Secretary Indosat Natasha Nababan mengatakan pada 17 Februari 2021, perseroan akan menjajaki penjualan sebanyak kurang lebih 4.000 menara telekomunikasi.

“Perseroan masih dalam tahap awal penjajakan transaksi tersebut, namun apabila transaksi terjadi, maka transaksi tersebut dapat menjadi transaksi material,” tulisnya dalam surat kepada Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dilansir di keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 17 Februari 2021.

Belum diketahui nilai penjualan 4.000 menara BTS emiten bersandi saham ISAT itu. Namun, jika menilik pengalaman sebelumnya, Indosat menjual 1.000 menara kepada PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) senilai Rp1,95 triliun.

Pada 14 Oktober 2019, Indosat juga menjual 2.100 menara BTS kepada anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dengan nilai lebih dari Rp4,44 triliun.

Secara keseluruhan, saat itu Indosat menjual 3.100 menara BTS kepada anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) milik Grup Djarum dan Telkom Indonesia dengan nilai Rp6,39 triliun.

Dengan asumsi dua transaksi tersebut, maka penjualan 4.000 unit menara BTS kali ini diproyeksi bakal mencapai Rp8 triliun. Per akhir 2019, Indosat masih memiliki 5.000 menara telekomunikasi.

Natasha memastikan tidak ada dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, dan kelangsungan usaha pada saat ini. Jika transaksi itu terjadi, maka perseroan bakal langsung melaporkan kepada pihak-pihak berwenang.

Tidak hanya menjual menara, Indosat juga menjajaki kemungkinan kombinasi bisnis dengan PT Hutchison 3 Indonesia. Namun, manajemen mengatakan, semua masih dalam tahap awal. Periode eksklusif akan berlangsung sampai April 2021.

Pada perdagangan Rabu, 17 Februari 2021, saham ISAT ditutup merosot 4,94% sebesar 300 poin ke level Rp5.775 per lembar. Kapitalisasi pasar saham ISAT mencapai Rp31,38 triliun. (SKO)