Induk AnterAja Tukar Utang Jadi Saham Lewat Rights Issue Rp720 Miliar
Rencananya, sekitar 90,38% dana hasil aksi korporasi ini akan digunakan ASSA untuk pelunasan dan pembayaran atas sebagian pinjaman bank. Kemudian, 7,01% dana hasil penerbitan surat utang itu bakal dipakai sebagai modal kerja perseroan.
Korporasi
JAKARTA – Induk usaha jasa logistik AnterAja, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) mengumumkan rencana penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atawa rights issue sebanyak-banyaknya 600 juta obligasi konversi dengan nilai pokok Rp720 miliar.
Berdasarkan prospektus ringkas yang dirilis perseroan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), disebutkan setiap pemegang 453 saham lama yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) perseroan per 14 Juni 2021 berhak memperoleh 80 HMETD.
Setiap satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak satu unit obligasi konversi. Adapun nilai nominal saham hasil konversi adalah sebesar Rp100 per lembar dengan harga pelaksanaan Rp1.200 per satu unit obligasi konversi.
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
- Pemberdayaan Perempuan di Perusahaan Jepang Masih Alami Krisis Pada Tahun 2021
Rencananya, sekitar 90,38% dana hasil aksi korporasi ini akan digunakan ASSA untuk pelunasan dan pembayaran atas sebagian pinjaman bank. Kemudian, 7,01% dana hasil penerbitan surat utang itu bakal dipakai sebagai modal kerja perseroan.
Sedangkan, sisanya sebanyak 2,62% dari jumlah penerbitan obligasi konversi dialokasikan untuk penyetoran modal kepada entitas usaha PT Adi Sarana Logistik (ASL).
Perusahaan jasa logistik ini akan menggunakan uang hasil emisi obligasi untuk pengembangan usaha baru di bidang jasa pergudangan (warehouse) dengan merek TitipAja.
“Perseroan tidak memerlukan perizinan baru karena saat ini masih memiliki status sewa gudang dengan pihak ketiga,” tulis manajemen, dikutip Minggu 25 April 2021.
Dengan begitu, kewajiban kepemilkan perizinan untuk usaha penyimpanan barang di gudang ini adalah tanda daftar gudang (TDG) ada di pemilik gudang/lahan.
Apabila dikemudian hari ASL memiliki gudang dari tanah dan bangunan sendiri, maka ASL wajib memiliki TDG untuk menjalankan kegiatan usahanya.
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idA- (Single A Minus) kepada obligasi konversi ini. Bertindak sebagai wali amanat dalam transaksi ini yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penasihat keuangannya.
Jadwal Sementara Rencana Penerbitan Obligasi Konversi
Tanggal Efektif: 2 Juni 2021
Recording Date: 14 Juni 2021
Cum Right di Pasar Reguler dan Negosiasi: 10 Juni 2021
Cum Right di Pasar Tunai: 14 Juni 2021
Ex-Right di Pasar Reguler dan Negosiasi: 11 Juni 2021
Ex-Right di Pasar Tunai: 15 Juni 2021
Distribusi HMETD: 15 Juni 2021
Pencatatan HMETD di BEI: 16 Juni 2021
Periode Perdagangan HMETD: 16 – 22 Juni 2021
Pelaksanaan dan Pembayaran HMETD: 24 Juni 2021
Penjatahan Pemesanan Tambahan Obligasi Konversi: 25 Juni 2021
Pembayaran oleh Pembeli Siaga: 25 Juni 2021
Distribusi Obligasi Konversi: 25 Juni 2021
Pengembalian Uang Pemesanan Tambahan Obligasi Konversi: 29 Juni 2021 (SKO)