CEO Kredivo Alie Tan
Fintech

Induk Perusahaan Kredivo, FinAccel Raih Suntikan Dana Rp1,78 Triliun Jelang IPO di AS

  • FinAccel memperoleh dana sebesar US$125 juta atau setara dengan Rp1,78 triliun jelang IPO di AS

Fintech

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Perusahaan induk Kredivo, PT FinAccel Teknologi Indonesia mengumumkan perolehan dana sebesar US$125 juta atau setara dengan Rp1,78 triliun (asumsi kurs Rp14.307 per dolar Amerika Serikat).

Dana segar yang masuk ke PIPE (Private Investment in Public Equity) ini berasal dari tiga investor  FinAccel yaitu MDI Ventures, Cathay Innovation, dan Endeavour Catalyst. Dukungan pendanaan ini memperkuat kesiapan perusahaan dalam aksi menawarkan saham perdana (initial public offering/IPO) di bursa saham Amerika Serikat.

“Kami juga berharap kemitraan strategis dan komersial kami dengan Kredivo akan terus berkembang secara berkelanjutan dari waktu ke waktu,” kata Donald Wihardja, CEO MDI Ventures dalam keterangan resmi, Kamis 30 September 2021.

Sebagai informasi, FinAccel mengumumkan rencana melantai di bursa Bursa Amerika Serikat lewat Special Purpose Acquisition Company (SPAC), dengan VPC Impact Acquisition Holdings II (NASDAQ: VPCB) sebagai Special Purpose Acquisition Company (SPAC) yang didukung oleh Victory Park Capital (VPC).

Aksi korporasi yang ditargetkan rampung pada kuartal I-2022 ini akan membuat valuasi FinAccel menjadi  US$2,5 miliar atau setara Rp36 triliun. Sehingga, Kredivo akan menjadi unicorn baru dengan valuasi di atas US$1 miliar.

Pencapaian bisnis Kredivo yang konsisten telah menarik perhatian beberapa investor terkemuka di Indonesia. Termasuk MDI Ventures, anak usaha Telkom Indonesia yang bergerak di corporate venture capital.

Tunjuk Dewan Komisaris

Di kesempatan ini, perusahaan juga mengumumkan tiga jajaran baru Dewan Komisaris Kredivo Indonesia. Menunggu persetujuan regulator, Arsjad Rasjid, Darmin Nasution dan Karen Brooks berperan sebagai Dewan Komisaris bagi Kredivo Indonesia, membantu perusahaan khususnya dalam hal perencanaan pertumbuhan strategis dan perluasan pasar.

Arsjad Rasjid, seorang pemimpin bisnis terkemuka di Indonesia. Selain menjabat sebagai Presiden Direktur (CEO) Indika Energy, Arsjad juga merupakan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN Indonesia).

Sementara Darmin Nasution adalah salah satu ekonom yang pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dari 2015-2019 dan Gubernur Bank Indonesia dari 2010-2013.  

Karen Brooks, mantan diplomat AS yang bertugas di Staf Dewan Keamanan Nasional di Gedung Putih yang dikenal luas sebagai salah satu pakar kawasan Asia terkemuka di AS. Dirinya memiliki pengalaman lebih dari satu dekade di sebuah private equity terkemuka dan pengelola investasi global.

Dalam pernyataan bersama, Arsjad, Darmin, dan Karen mengatakan, ”Kami bangga bergabung dengan Kredivo dalam misinya untuk mempercepat inklusi keuangan di Indonesia. Meski terjadi peningkatan cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia masih menjadi salah satu pasar unbanked terbesar di dunia."