Industri Digital Menjanjikan, Kerek Laba Bersih Surge (WIFI) 2.000 Persen jadi Rp24,80 Miliar pada 2021
- Surge membukukan kinerja keuangan yang positif pada 2021 dengan meningkatnya laba neto tahun berjalan sebesar 2.584% atau Rp24,80 miliar
Korporasi
JAKARTA - PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge membukukan kinerja keuangan yang positif pada 2021 dengan meningkatnya laba neto tahun berjalan sebesar 2.584% atau Rp24,80 miliar lebih besar dibandingkan dengan sebelumnya Rp924,32 juta pada 2020.
Dikutip dari laporan keuangan perseroan yang dirilis di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 13 Mei 2022, peningkatan juga dialami pendapatan usaha WIFI sebesar Rp390,95 miliar pada 2021 atau naik 723% dari Rp47,50 miliar pada 2020.
Selanjutnya, total aset perseroan juga mengalami peningkatan sebesar 75,57% menjadi Rp896,30 miliar pada 2021. Perolehan tersebut lebih besar dibandingkan sebelumnya senilai Rp510,50 miliar.
- 5 Aset Kripto Ini Diprediksi Akan Bearish di Minggu Ketiga Mei 2022
- Siap-siap! Sebentar Lagi Tol Taba Penanjung - Bengkulu Dioperasikan, Waktu Tempuh Cuma 15 Menit
- Aset Kripto Terra (LUNA) Turun Nyaris 100 Persen dalam Sehari dan Seminggu Terakhir, Apa yang Terjadi?
Lebih rinci lagi, total liablitas perseroan pada 2021 ikut meroket sebesar 290,99% menjadi Rp380,35 miliar dari sebelumnya Rp97,27 miliar. Sedangkan dari sisi ekuitas perseroan tercatat Rp515,95 miliar naik tipis dari sebelumnya Rp413,22 miliar.
Di sisi lain, CEO Surge Hermansjah Haryono menanggapi bahwa keberhasilan mencapai kinerja positif ini didukung dari kesuksesan perseroan mengakselerasi eksekusi proyek dan layanan strategi sepanjang 2021.
Surge juga telah mendapatkan rekognisi baik dari dalam maupun luar negeri dengan kerja sama strategis bersama perusahaan besar, nasional, perbankan, dan perusahaan teknologi kelas global.
"Kinerja perseroan berhasil melebihi target dengan tingkat profotability yang baik dalam meningkatkan kualitas hidup publik lewat transformasi digital. Sehingga prospek industri digital dan telekomunikasi tentunya masih berpotensi untuk kedepannya," kata Hermansjah.