<p>Pelanggan menyantap makanan dengan suasana pembatasan jarak fisik di Warung Tegal (Warteg) Ellya, Cilandak Timur, Jakarta Selatan, Rabu, 5 Agustus 2020. Pemilik warteg mengaku tetap konsisten menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 sejak dimulainya masa PSBB transisi hingga saat ini, untuk memastikan keamanan pelanggan yang datang dengan mewajibkan penggunaan masker, menyediakan area cuci tangan, dan pembatasan jarak fisik di area warung tersebut. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Industri Makanan dan Minuman Pimpin Rebound Ekonomi RI

  • JAKARTA – Sebagai salah satu sektor manufaktur andalan, industri makanan dan minuman (mamin) terus mendapat berbagai dorongan dari pemerintah untuk menjaga tren pertumbuhan positif khususnya di tengah pandemi COVID-19. Pemerintah telah melonggarkan beberapa aktivitas masyarakat termasuk sektor pariwisata. Hal ini menjadi sinyal positif industri mamin untuk menjadikan momentum libur panjang akhir tahun sebagai waktu menyelenggarakan […]

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Sebagai salah satu sektor manufaktur andalan, industri makanan dan minuman (mamin) terus mendapat berbagai dorongan dari pemerintah untuk menjaga tren pertumbuhan positif khususnya di tengah pandemi COVID-19.

Pemerintah telah melonggarkan beberapa aktivitas masyarakat termasuk sektor pariwisata. Hal ini menjadi sinyal positif industri mamin untuk menjadikan momentum libur panjang akhir tahun sebagai waktu menyelenggarakan acara tertentu.

“Kami menjajaki kemungkinan menyelenggarakan event pada libur panjang akhir tahun untuk mendorong konsumsi masyarakat sekaligus meningkatkan pertumbuhan industri mamin,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Abdul Rochim kepada media, Selasa, 11 Agustus 2020.

Terlebih, pembukaan pusat perbelanjaan akan menambah napas segar bagi pelaku industri mamin untuk memperbaiki kinerja. Untuk itu, Abdul mengatakan fokus Kemenperin saat ini adalah memastikan bahan baku industri mamin tersedia sehingga bisa memenuhi kebutuhan produksi.

Ekspor Mamin

Pada semester I-2020, industri mamin memberikan kontribusi paling besar terhadap capaian nilai ekspor pada sektor manufaktur, dengan angka menembus US$13,73 miliar. Hal ini membuktikan bahwa produk dalam negeri masih mampu bersaing di kancah global.

Menurut Abdul, kinerja positif ini dapat terus dipertahankan apabila pemerintah dan pelaku industri memerhatikan dua hal yaitu kepatuhan terhadap protokol kesehatan dan percepatan pemulihan pandemi COVID-19.

“Apabila kedua hal ini tercapai, kami memproyeksikan industri mamin dapat tumbuh sekitar 3 persen pada akhir tahun 2020,” tambah Abdul.

Selain itu, masih tumbuhnya industri mamin juga didongkrak meningkatnya kebutuhan masyarakat akan asupan yang bergizi dalam rangka menjaga daya tahan tubuh di masa pandemi. (SKO)