<p>Sumber: Istimewa</p>
Nasional

Industri Manufaktur Didorong Terapkan Standar Industri Hijau

  • Hingga tahun 2023, enam industri tekstil telah berhasil memperoleh sertifikasi industri hijau, sementara sejak 2017, 71 perusahaan industri telah memenuhi standar industri hijau

Nasional

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Kementerian Perindustrian sedang mengintensifkan upaya untuk mendorong perusahaan manufaktur dalam menerapkan Standar Industri Hijau (SIH) sebagai respons atas meningkatnya permintaan akan produk industri yang ramah lingkungan, khususnya di sektor tekstil dan produk tekstil (TPT). 

Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian, Andi Rizaldi, menegaskan komitmen pemerintah untuk mendukung transformasi industri ke arah yang lebih berkelanjutan.

“Kami menyiapkan balai-balai kami dalam menjadi mitra tranformasi dari industri melalui penyediaan jasa industri sebagai infrastruktur mutu sekaligus infrastruktur sustainability,”  ungkap Azis Selasa 5 Desember 2023.

Pemerintah saat ini memegang peran krusial dalam memperkuat struktur ekosistem industri yang berkelanjutan. Azis menekankan pentingnya kerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dalam merintis katalog produk "green". Langkah ini tidak hanya mengacu pada pengutamaan produk lokal, tetapi juga produk yang memperhatikan aspek lingkungan dalam pengadaan barang dan jasa oleh lembaga pemerintahan.

Pengembangan katalog produk "green" ini menjadi bagian strategi pemerintah untuk mendorong penggunaan dan investasi pada produk lokal yang ramah lingkungan. Kerjasama ini sejalan dengan visi pemerintah untuk membangun kesadaran akan pentingnya lingkungan serta mendorong pemanfaatan produk yang mengutamakan keberlanjutan dalam sektor industri. 

Hingga tahun 2023, enam industri tekstil telah berhasil memperoleh sertifikasi industri hijau, sementara sejak 2017, 71 perusahaan industri telah memenuhi standar industri hijau.

 Hasil evaluasi tahun 2022 menunjukkan serangkaian kebijakan ini berdampak positif terhadap penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 37 persen, Overal Equipment Effectiveness (OEE) sebesar 10 persen, efisiensi material input sebesar 13 persen, efisiensi air  sebesar 21 persen, dan efisiensi energi sebesar 28 persen

Baru-baru ini, PT Dan Liris, salah satu perusahaan tekstil di Jawa Tengah, berhasil memperoleh Sertifikat Industri Hijau untuk kategori penyempurnaan dan pencetakan kain. Michelle Tjokrosaputro, CEO PT Dan Liris, menyatakan keseriusan perusahaan untuk menerapkan konsep industri 4.0 sebagai bagian dari komitmennya dalam mencapai penggunaan teknologi industri yang lebih maju.