Robot di Pabrik Tesla Ternyata Pernah Serang Karyawan Hingga Cedera Serius
Makroekonomi

Industri Manufaktur Sumbang 16,83 Persen PDB Nasional

  • Keberhasilan tersebut juga tercermin dari dominasi produk sektor ini dalam nilai ekspor nasional, yang mencapai lebih dari US$171,23 miliar atau sekitar Rp2.662 triliun (kurs Rp15.500) pada periode Januari-November 2023.
Makroekonomi
Muhammad Imam Hatami

Muhammad Imam Hatami

Author

JAKARTA - Sektor industri manufaktur berhasil menyumbangkan 16,83% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada triwulan III 2023. Pertumbuhan disektor ini mencapai angka 5,02% melebihi rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,94%. 

Keberhasilan tersebut juga tercermin dari dominasi produk sektor ini dalam nilai ekspor nasional, yang mencapai lebih dari US$171,23 miliar atau sekitar Rp2.662 triliun (kurs Rp15.500) pada periode Januari-November 2023.

Indonesia bahkan sukses meraih posisi prestisius sebagai satu-satunya negara ASEAN yang masuk dalam 10 besar penyumbang produk manufaktur dunia, menurut laporan dari safeguardglobal.com.

“Industri manufaktur juga konsisten menjadi kontributor terbesar dalam capaian nilai ekspor kita. Pada periode Januari-November, ekspor produk manufaktur masih mendominasi", ungkap Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasmita Senin, 15 Januari 2024.

Menyambut harapan pemulihan kondisi ekonomi global dan nasional di Tahun 2024, Agus optimis terhadap pertumbuhan industri manufaktur. 

Proyeksi pertumbuhan sektor pengolahan nonmigas tahun 2023 mencapai 4,81%, dan target ambisius ditetapkan sebesar 5,80% untuk tahun 2024. 

Fokus strategis Kemenperin mencakup berbagai program, seperti peningkatan pendidikan vokasi, restrukturisasi peralatan untuk industri kecil dan menengah (IKM), serta inisiatif penumbuhan wirausaha baru dan pengembangan startup berbasis teknologi.

Salah satu langkah kunci yang diambil adalah melalui program sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan hilirisasi sumber daya alam, yang bertujuan meningkatkan nilai tambah dan daya saing industri. 

Dengan alokasi anggaran mencapai Rp3,76 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2024, Kementerian Perindustrian memfasilitasi dukungan finansial yang memadai guna mendorong pertumbuhan sektor manufaktur sebagai pilar utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Kemenperin berharap bahwa melalui serangkaian inisiatif strategis ini, Indonesia tidak hanya akan tetap bersaing di pasar global, tetapi juga akan menjadi motor penggerak utama dalam mengatasi tantangan ekonomi global di tahun-tahun mendatang. 

Keberhasilan sektor manufaktur diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan membawa kontribusi positif yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia secara keseluruhan.