
Industri Multifinance Tertekan di Tengah Tantangan Ekonomi Global, Begini Strategi BFI Finance
- Perusahaan terus menerapkan pendekatan baru dalam operasionalnya guna menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan. Perubahan ini dilakukan untuk memastikan perusahaan tetap kompetitif dalam menghadapi perubahan tren pasar.
IKNB
JAKARTA - Sepanjang tahun 2024, perekonomian nasional menghadapi berbagai tantangan akibat faktor domestik dan global. Beberapa aspek yang berpengaruh terhadap industri multifinance mencakup pelemahan daya beli masyarakat, depresiasi nilai tukar rupiah, fluktuasi harga komoditas, serta peningkatan harga bahan pokok. Meski demikian, stabilitas ekonomi tetap terjaga berkat kebijakan pemerintah dalam mengendalikan inflasi.
Dalam menghadapi dinamika ekonomi dan persaingan yang ketat, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) terus mengembangkan layanan dan strategi bisnisnya. Dengan dukungan permodalan yang solid dan manajemen risiko yang hati-hati, perusahaan berupaya menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar melalui diversifikasi produk dan pemanfaatan teknologi digital.
Menurut Presiden Direktur BFI Finance, Sutadi, perusahaan terus menerapkan pendekatan baru dalam operasionalnya guna menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan. Perubahan ini dilakukan untuk memastikan perusahaan tetap kompetitif dalam menghadapi perubahan tren pasar.
“BFI Finance senantiasa proaktif menerapkan cara kerja dan model operasional baru guna mendukung ekspansi bisnis jangka panjang yang mendorong kinerja Perusahaan secara bertahap, melalui berbagai transformasi kerja yang komprehensif. Pendekatan ini menunjukkan komitmen BFI Finance untuk selaras dengan tujuan jangka panjang, serta memanfaatkan berbagai dinamika perubahan dalam tren pasar,” ujar Presiden Direktur BFI Finance Sutadi melalui keterangan yang diterima TrenAsia, dikutip Selasa, 25 Februari 2025.
- 3 Orang Terkaya di Indonesia Pemilik Perusahaan Farmasi
- Resmikan Danantara, Prabowo: Ini Bukan Sekadar Investasi
- Struktur Organisasi Danantara: Berikut Nama Pejabat, Posisi, dan Tugasnya
Kinerja Keuangan BFI Finance 2024
Hingga akhir tahun 2024, BFI Finance mencatat total aset kelolaan sebesar Rp25,1 triliun, meningkat 4,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini sejalan dengan pertumbuhan piutang pembiayaan dikelola (managed receivables) yang mencapai Rp24,1 triliun atau naik 9,6% secara tahunan (year-on-year/yoy). Sementara itu, pembiayaan baru mengalami peningkatan 5,1% yoy menjadi Rp20 triliun.
Dalam hal portofolio pembiayaan, sebagian besar disalurkan ke:
- Pembiayaan berjaminan kendaraan roda empat dan roda dua: 59,5%
- Pembiayaan alat berat dan mesin: 15,5%
- Pembiayaan berjaminan properti: 5,0%
- Pembiayaan kendaraan roda empat baru dan bekas: 16,1%
- Pembiayaan berbasis syariah dan lainnya: 3,9%
Salah satu segmen dengan pertumbuhan tertinggi adalah pembiayaan kendaraan roda empat bekas melalui showroom, yang naik hingga 35,3% yoy.
Baca Juga: Dinamika Multifinance 2024 & 2025: Tren, Hambatan, dan Harapan Baru
Pengelolaan Risiko dan Stabilitas Keuangan
BFI Finance menjaga kualitas asetnya dengan rasio Non-Performing Financing (NPF) bruto di angka 1,25% dan neto 0,21% per 31 Desember 2024. Angka ini lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya dan masih berada di bawah rata-rata industri yang mencapai 2,70%. Sementara itu, gearing ratio perusahaan tercatat di level 1,3 kali, jauh di bawah batas maksimal yang ditetapkan OJK sebesar 10 kali.
Pendapatan dan Profitabilitas
Secara keseluruhan, perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp6,3 triliun dengan laba bersih setelah pajak mencapai Rp1,6 triliun. Return on Assets (ROA) tercatat 8,0% dan Return on Equity (ROE) 15,7%.
Sumber Pendanaan dan Kebijakan Pembiayaan
Dalam hal pendanaan, mayoritas dana yang digunakan berasal dari:
- Pinjaman bank dalam negeri: 60% dari total pinjaman
- Penerbitan obligasi: 19%
Sepanjang 2024, perusahaan telah melunasi lima obligasi yang jatuh tempo dengan total nominal Rp2,4 triliun. Selain itu, perusahaan juga menerbitkan Obligasi Berkelanjutan VI Tahap I Tahun 2024 senilai Rp600 miliar, yang merupakan bagian dari target penerbitan obligasi berkelanjutan senilai Rp6 triliun.
- LK21-PusatFilm Ilegal, Ini 5 Rekomendasi Situs Streaming Film Aman
- Saham Blue Chip LQ45 dengan PER Terendah, ADRO dan ADMR Menarik
- Mengenal Danantara: Digagas Sumitro, Dieksekusi Prabowo
Proyeksi 2025: Adaptasi dan Transformasi Digital
Menjelang tahun 2025, BFI Finance terus beradaptasi dengan kondisi pasar melalui berbagai strategi, antara lain:
- Ekspansi layanan berbasis digital untuk meningkatkan aksesibilitas dan efisiensi layanan.
- Diversifikasi produk guna memenuhi kebutuhan pembiayaan yang lebih luas.
- Penguatan teknologi end-to-end dari proses pengajuan hingga penagihan.
- Peningkatan layanan untuk pelaku usaha kecil dan menengah melalui akses pembiayaan yang lebih fleksibel.
- Pengembangan program pelatihan wirausaha bagi konsumen dan mitra bisnis.