Jamu
Transportasi dan Logistik

Industri Obat Tradisional RI Didorong Ekspansi ke Tingkat Global

  • Menurut data terbaru, pasar obat bahan alam global terus berkembang, mencapai US$200,95 miliar atau sekitar Rp3.152 triliun pada tahun 2023.

Transportasi dan Logistik

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan potensi besar industri obat bahan alam atau obat tradisional untuk pengembangan lebih lanjut, khususnya di Indonesia yang kaya akan sumber daya alam, termasuk tanaman obat. 

Pernyataan tersebut sejalan dengan fokus pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, yang menitikberatkan pada peningkatan nilai tambah ekonomi melalui hilirisasi industri pertanian dan kehutanan.

“Fokus peningkatan nilai tambah ini dilakukan melalui pengolahan turunan komoditas utama, misalnya tanaman obat dan rempah-rempah, pengembangan indikasi geografis tanaman jamu atau obat, serta standardisasi proses dan produk obat bahan alam,” Ungkap Agus, Dilansir kemenperin.go.id, Rabu, 7 Januari 2024.

Industri farmasi, kosmetik, dan alat kesehatan dijadikan prioritas pengembangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Sektor ini telah terbukti menjadi penyumbang devisa yang signifikan bagi Indonesia dibanding tahun 2022. 

Total nilai ekspor komoditas tersebut mencapai US$543,7 juta atau sekitar Rp 8,52 triliun (kurs Rp15.686) , peningkatan ini menunjukkan optimisme dalam ekspansi sektor tersebut.

Menurut data terbaru, pasar obat bahan alam global terus berkembang, mencapai US$200,95 miliar atau sekitar Rp3.152 triliun pada tahun 2023. 

Hal ini menunjukkan pentingnya pengembangan industri obat bahan alam untuk dapat bersaing secara global. Indonesia, dengan kekayaan sumber daya alamnya, memiliki potensi besar untuk memanfaatkan pasar ini.

“Kementerian Perindustrian terus mendorong dan melakukan pembinaan agar industri kecil dapat naik kelas sehingga produksi obat bahan alam dapat ditingkatkan terutama fitofarmaka yang berpotensi besar untuk menjadi substitusi bahan baku obat impor dalam menuju kemandirian bahan baku obat nasional,” tambah Agus.

Peningkatan nilai ekspor dan volume industri pada sektor farmasi dan obat tradisional memberikan dorongan positif bagi perekonomian Indonesia. Dengan dukungan pemerintah dan industri, diharapkan bahwa industri obat bahan alam Indonesia dapat terus berkembang dan memperoleh pangsa pasar yang lebih besar secara global.