<p>Petugas beraktivitas diantara wheleed bin atau wadah beroda limbah medis B3 (bahan berbahaya dan beracun) infeksius di industri pengolahan limbah medis PT. Jasa Medivest, Dawuan Tengah, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis, 10 Desember 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Perbankan

Industri Pengolahan Diproyeksi Dorong Pertumbuhan Kredit Bank hingga Akhir 2024

  • Berdasarkan Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO) Triwulan 3, beberapa sektor yang diperkirakan akan menjadi motor pertumbuhan kredit adalah perdagangan besar dan eceran, perantara keuangan, serta industri pengolahan.

Perbankan

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Industri pengolahan menjadi salah satu sektor penting dalam penyaluran kredit perbankan di Indonesia. Pada Agustus 2024, sektor ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dan diproyeksikan terus mendukung perekonomian nasional ke depannya.

Industri pengolahan merupakan salah satu sektor yang memiliki kontribusi signifikan dalam penyaluran kredit perbankan di Indonesia. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae, mengungkapkan bahwa hingga Agustus 2024, porsi kredit yang disalurkan ke sektor ini mencapai 15% dari total kredit perbankan. 

Angka tersebut menempatkan industri pengolahan sebagai sektor terbesar kedua dalam penyaluran kredit di sektor produktif, setelah perdagangan.

“Pertumbuhan kredit ke sektor industri pengolahan juga menunjukkan tren positif. Hingga Agustus 2024, pertumbuhan kredit mencapai 8,15% secara year-on-year (yoy), meningkat tajam dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya tumbuh sebesar 3,35% yoy,” ujar Dian melalui pernyataan tertulis, dikutip Senin, 15 Oktober 2024. 

Prospek Pertumbuhan Kredit yang Cerah

Dengan kinerja yang solid, industri pengolahan diproyeksikan terus menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan kredit perbankan di masa mendatang. 

Berdasarkan Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO) Triwulan 3, beberapa sektor yang diperkirakan akan menjadi motor pertumbuhan kredit adalah perdagangan besar dan eceran, perantara keuangan, serta industri pengolahan.

Dian juga menegaskan bahwa prospek pertumbuhan kredit di sektor ini masih cerah, terutama dengan perkembangan industri yang terus menggeliat dan dukungan pemerintah dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi sektor pengolahan.

Pertumbuhan Kredit Perbankan Nasional Stabil di 2024

Secara keseluruhan, tren pertumbuhan kredit perbankan nasional pada 2024 juga menunjukkan optimisme yang tinggi. 

Hingga Agustus 2024, pertumbuhan kredit perbankan tercatat mencapai 11,40% yoy, naik dari posisi yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu 9,06% yoy. 

Secara year-to-date (ytd), kredit perbankan juga tumbuh sebesar 5,89%, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ytd pada Agustus 2023 yang hanya mencapai 4,92%.

“Kami optimis bahwa pertumbuhan kredit perbankan di 2024 masih akan berada dalam kisaran target yang telah disampaikan OJK pada awal tahun, yaitu di angka 9-11%,” jelas Dian.

Sektor Pengolahan dan Perdagangan Masih Jadi Pendorong Utama

Menurut Dian, meskipun banyak sektor yang berkontribusi pada pertumbuhan kredit, sektor perdagangan besar dan eceran, serta sektor industri pengolahan tetap menjadi motor utama. Kedua sektor ini terus mencatatkan pertumbuhan positif dan diperkirakan akan terus mendorong pertumbuhan kredit perbankan dalam beberapa bulan ke depan.

Sebagai sektor dengan kontribusi terbesar kedua dalam penyaluran kredit produktif, industri pengolahan akan terus menjadi perhatian utama perbankan. "Kami yakin bahwa dengan kondisi ekonomi yang terus membaik, sektor industri pengolahan akan terus memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan kredit perbankan di Indonesia," pungkas Dian.

Proyeksi ke Depan: Pertumbuhan Kredit Tetap Stabil

Melihat tren yang ada, OJK tetap optimis bahwa pertumbuhan kredit perbankan di 2024 akan stabil dan terus mendukung perekonomian nasional. Dengan berbagai kebijakan dan dukungan pemerintah, sektor industri pengolahan diproyeksikan tetap menjadi pilar penting dalam penyaluran kredit perbankan di masa mendatang.

Sebagai sektor yang memiliki peran besar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, industri pengolahan diharapkan terus memberikan kontribusi yang signifikan dalam mendukung pemulihan dan penguatan perekonomian nasional.