<p>Petugas bersiap mengangkat residu limbah medis B3 (bahan berbahaya dan beracun) infeksius di industri pengolahan limbah medis PT. Jasa Medivest, Dawuan Tengah, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis, 10 Desember 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Industri Pengolahan jadi Tulang Punggung Ekonomi RI Kuartal III-2023

  • Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, hal ini dilihat berdasarkan lapangan usaha maka industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi pada kuartal III-2023 sebesar 1,06% year on year (YoY).

Industri

Debrinata Rizky

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2023 menyentuh 4,94% secara year on year (YoY). Tercatat, industri Pengolahan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi pada kuartal III-2023.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, hal ini dilihat berdasarkan lapangan usaha maka industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi pada kuartal III-2023 sebesar 1,06% YoY.

"Industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 1,06 persen," katanya dalam konpers BPS pada Senin, 6 November 2023.

Tak hanya industri pengolahan, sumber pertumbuhan lainnya ada lapangan usaha perdagangan sebesar 0,66%, transportasi dan pergudangan sebesar 0,61% serta konstruksi sebesar 0,60%.

Kontribusi industri pengolahan yang tinggi diakui Amalia, sejalan dengan kinerja PMI Manufaktur Indonesia. PMI Manufaktur Indonesia pada Oktober 2023 menggenapkan selama 25 bulan berturut-turut.

Berdasarkan PDB, Industri Pengolahan Juga Memimpin

Amalia merinci, pertumbuhan PDB lapangan usaha terutama di industri pengolahan ditopang oleh kuatnya permintaan domestik. Pertama pada sektor industri barang logam komputer barang elektronik optik dan peralatan listrik tumbuh 13,68% terutama di peningkatan produksi barang logam.

Lalu disusul oleh industri logam dasar sebesar 10,86% yang didorong oleh permintaan luar negeri terutama untuk produk Ferro nikel dan nikel matte. Yang ketiga sektor industri alat angkutan tumbuh 7,31% terutama peningkatan pada produksi sepeda motor.

Amalia juga menyebut bahwa pertumbuhan PDB di sektor industri barang galian bukan logam tumbuh 7,20% didorong oleh permintaan domestik terutama semen.

Lebih lanjut pertumbuhan industri pengolahan menurut provinsi dicatat BPS tertinggi terjadi di Maluku Utara yaitu 51,02% secara YoY. Pertumbuhan di provinsi Maluku Utara didorong oleh peningkatan produksi pada industri logam dasar utamanya ferronikel, Mixed hydrixide precipitate (MHP) serta nikel matte.

Sedangkan pertumbuhan industri pengolahan menurut Provinsi terbesar kedua diraih oleh Industri di Maluku, yang mengalami peningkatan dari sisi produksi pengolahan tembaga.

Yang ketiga Provinsi Sulawesi Tengah faktor yang mendorong adalah adanya peningkatan produksi besi baja dan nikel yang sejalan dengan peningkatan permintaan luar negeri pada produk mineral tersebut.