<p>Petugas bersiap mengangkat residu limbah medis B3 (bahan berbahaya dan beracun) infeksius di industri pengolahan limbah medis PT. Jasa Medivest, Dawuan Tengah, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis, 10 Desember 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Industri Pengolahan Juara Penyumbang Pajak Terbesar di Semester I-2023

  • Industri pengolahan berkontribusi sebesar 27,4% terhadap total penerimaan pajak pada periode tersebut yang mencapai Rp970,20 triliun
Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Kementerian Perindustrian merilis sejumlah sektor industri dengan kontribusi pajak tertinggi. 

Sepanjang semester I-2023, industri pengolahan masih menjadi penyumbang terbesar penerimaan pajak di antara sektor-sektor lainnya. Industri pengolahan berkontribusi sebesar 27,4% terhadap total penerimaan pajak pada periode tersebut yang mencapai Rp970,20 triliun. 

Seperti yang disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, penerimaan pajak dari sektor industri pengolahan sedang mengalami tren menurun. 

“Namun demikian, indikator-indikator masih menunjukkan bahwa kinerja sektor industri tetap produktif. Inilah yang terus kita jaga,” kata Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif di Jakarta, Rabu 26 Juli 2023. 

Indikator yang dimaksud adalah Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur dan Indeks Kepercayaan Industri (IKI). Di antara lebih dari 40 negara di dunia yang disurvei oleh S&P Global, sekitar 61,9% di antaranya mengalami kontraksi yang ditunjukkan oleh PMI di bawah 50. 

Sementara Indonesia selama 22 bulan berturut-turut mampu bertahan di fase ekpansif dengan nilai PMI manufaktur di atas 50. 

Febri menambahkan, kondisi PMI manufaktur dunia pada Januari-Agustus 2022 berada pada posisi ekspansi, namun kontraktif dengan rata-rata di angka 49 pada September 2022 – Juni 2023. 

“Namun demikian, PMI manufaktur Indonesia dan ASEAN masih lebih baik dibandingkan PMI manufaktur dunia, dengan rata-rata di atas 50,” jelasnya.  

Berdasarkan laporan S&P Global, ekspansi sektor industri manufaktur Indonesia yang cukup tinggi, dari 50,3 pada Mei 2023 menjadi 52,5 di bulan Juni, didorong oleh peningkatan pada permintaan baru. Ini mengakibatkan kenaikan produksi, yang juga turut berdampak pada bertambahnya jumlah tenaga kerja. 

Indikator ini juga sejalan dengan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang dirilis oleh Kemenperin. Pada Juni 2023, IKI mencapai 53,93 atau meningkat 3,03 poin dibandingkan Mei 2023. Nilai tersebut didorong oleh meningkatnya IKI di 21 subsektor industri. 

Industri Pengolahan

Kinerja sektor industri pengolahan nonmigas juga terlihat dari utilisasi yang berada di sekitar 70% pada Januari – Juni 2023. Hal ini menunjukkan tingkat produksi industri yang relatif stabil, lebih tinggi dibandingkan tahun 2021 – 2022 dan beranjak kembali menuju ke kondisi sebelum pandemi di angka 76%.    

Sementara itu, investasi di sektor industri manufaktur pada Januari-Juni 2023 mencapai Rp270,3 triliun, tumbuh 17% dari periode yang sama di tahun sebelumnya.  Meningkatnya investasi berbanding lurus dengan penyerapan tenaga kerja. 

Pada Agustus 2022, tenaga kerja di sektor industri tercatat sebanyak 19,11 juta orang atau mencakup 14,13% dari total keseluruhan tenaga kerja. Jumlah tersebut melampaui angka tenaga kerja sektor industri sebelum pandemi COVID-19 yaitu 18,87 juta orang di tahun 2019.