<p>Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (19/3/2020). RDG Bank Indonesia memutuskan menurunkan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate sebanyak 25 basis poin menjadi 4,5 persen. FOTO ANTARA/Puspa Perwitasari/ama.</p>
Nasional

Inflasi Amerika Serikat Terus Melandai, Suku Bunga BI Bakal Turun pada Semester II-2023?

  • Bank Indonesia diprediksi akan melakukan tiga kali penurunan suku bunga acuan hingga akhir 2023.
Nasional
Muhammad Farhan Syah

Muhammad Farhan Syah

Author

JAKARTA - Sejumlah ekonom dan pengamat memprediksi adanya potensi penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR). Penurunan suku bunga BI diproyeksi berlangsung pada periode semester II-2023.

Bank Indonesia diprediksi akan melakukan tiga kali penurunan suku bunga acuan, masing-masing sebesar 25 basis poin (bps). Artinya, suku bunga acuan BI bakal turun hingga 5% pada paruh kedua 2023, dari posisi saat ini 5,75%.

"Kami melihat ada ruang penurunan suku bunga menjadi 5% pada semester kedua tahun ini," kata Chief Economist Citibank Indonesia Helmi Arman dalam konfrensi pers dikutip Jum'at, 19 Mei 2023.

Beberapa faktor turut mendorong potensi penurunan suku bunga BI. Pengamat Perbankan Paul Sutaryono menyoroti tren melandainya inflasi di Amerika Serikat (AS) sebagai faktor utama dari penurunan suku bunga.

"Tentu saja karena inflasi AS tampak menipis, menjadi faktor pendorong sehingga suku bunga acuan BI diprediksi turun," kata Paul kepada TrenAsia Jum'at, 19 Mei 2023.

Tren Penurunan Inflasi

Inflasi AS pada April 2023 menunjukkan penurunan yang signifikan. Data yang dirilis oleh Biro Ketenagakerjaan AS menunjukkan bahwa inflasi AS pada bulan tersebut mencapai 4,9%, berada di bawah konsensus ekonom yang memperkirakan sebesar 5%.

Perlu diketahui, bahwa ini merupakan penurunan inflasi yang telah berlangsung selama 10 bulan berturut-turut sejak mencapai puncaknya pada Juni 2022 dengan angka 9,1%. Penurunan inflasi tersebut menunjukkan adanya stabilitas dalam harga-harga konsumen di AS.

Meski demikian, inflasi AS secara bulanan (month-to-month/MtM) pada April 2023 mengalami kenaikan dari 0,1% pada bulan sebelumnya menjadi 0,4%. Namun, kenaikan masih sesuai dengan ekspektasi yang ada.

Adapun, inflasi di Indonesia juga tercatat mengalami penurunan. Pada April 2023, inflasi menurun menjadi 4,33% dibandingkan Maret 2023 sebesar 4,97%. Penurunan inflasi disebut Paul memberikan peluang bagi BI untuk menurunkan suku bunga acuannya.

Paul menambahkan, menipisnya tingkat inflasi di AS turut berdampak terhadap suku bunga acuan The Fed Fund Rate (FFR) yang diprediksi tidak akan mengalami kenaikan drastis.