Inflasi AS di Bawah Ekspektasi, Ini Arah Pergerakan IHSG
- Untuk diketahui, tingkat inflasi per November 2022 berada di level 7,1% secara tahunan atau year-on-year (yoy) yang mana angkanya berada di bawah ekspetasi 7,3% dan melambat dibanding bulan sebelumnya di angka 7,7%.
Pasar Modal
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat hari ini setelah Amerika Serikat (AS) merilis data yang menunjukkan tingkat inflasi di bawah ekspetasi.
Untuk diketahui, tingkat inflasi per November 2022 berada di level 7,1% secara tahunan atau year-on-year (yoy) yang mana angkanya berada di bawah ekspetasi 7,3% dan melambat dibanding bulan sebelumnya di angka 7,7%.
Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar mengatakan, tingkat inflasi yang menyentuh angka di bawah ekspetasi itu telah mendorong penguatan pada bursa AS.
- Siap-Siap Pengguna KRL, Tarif Commuter Line Akan Naik Tahun Depan!
- Dikritik Bupati Meranti, Kemenkeu Beberkan Data DBH
- Ini Alasan Trinity Entertaintment Group Berpartisipasi Dalam Pendanaan Rp99 Miliar ke Startup Wahyoo
Pada penutupan perdagangan 13 Desember 2022, Dow Jones Industrial Average mencatat kenaikan 0,3% sementara S&P 500 menguat 0,73%. Nasdaq Composite Index pun mengalami penguatan 1,01%.
"Bursa Eropa juga mengalami kenaikan, seperti DAX Performance Index dan CAC 40 yang masing-masing menguat 1,34% dan 1,42%," tulis Andri dalam riset harian, Rabu, 14 Desember 2022.
Andri pun mengatakan, perilisan data inflasi terbaru AS pada gilirannya dapat mendorong penguatan terbatas pada IHSG untuk perdagangan hari ini.
Menurut Andri, IHSG berpeluang menguat di atas level 6.734 dan potensi itu pun diperkuat oleh pola candlestick morning star dan indikator oversold.
- Lakukan Penyertaan Modal, Bank BJB Guyur Bank Bengkulu Rp100 Miliar
- TV Analog Dimatikan, Warganet Ramai Keluhkan STB TV Digital Makin Mahal
- Era Bakar Uang Habis, Begini Nasib Transportasi dan Logistik Online Pascapandemi
"Namun, IHSG masih berada dalam trend bearish selama di bawah 6.890. Secara teknikal, indikator MACD bearish, stochastic oversold, di bawah support 6.891, candle morning star," kata Andri.
Andri pun mengatakan, apabila IHSG ditutup harian di bawah 6.890, indeks berpeluang terkoreksi ke kisaran 6.747, 6.683, dan 6.587.
Namun, apabila terjadi pemantulan (rebound), IHSG berpeluang menuju kisaran 6.820, 6.934, dan 6.980.
“Level resistance pada perdagangan hari ini di rentang 6.826, 6.892, 6.934, 6.980, dengan support 6.776, 6.714, 6.683, 6.641. Perkiraan range berada di rentang 6.750 - 6.870,” ungkap Andri.