<p> Foto: Ismail Pohan &#8211; Tren Asia</p>
Finansial

Inflasi AS Melambat, Rupiah Dibuka Menguat 113 Poin

  • Menurut data perdagangan Bloomberg, Kamis, 13 Juli 2023, nilai kurs rupiah dibuka menguat 113 poin di posisi Rp14.961 per-dolar AS.

Finansial

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Setelah dibuka menguat 113 poin pada perdagangan hari ini, Kamis, 13 Juli 2023, nilai kurs rupiah didukung oleh inflasi Amerika Serikat (AS) yang melambat.

Menurut data perdagangan Bloomberg, Kamis, 13 Juli 2023, nilai kurs rupiah dibuka menguat 113 poin di posisi Rp14.961 per-dolar AS.

Pada perdagangan sebelumnya, Rabu, 12 Juli 2023, nilai kurs rupiah ditutup menguat 79 poin di level Rp15.074 per-dolar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, rupiah berpeluang menguat pada perdagangan hari ini dengan ditopang oleh inflasi AS yang melambat.

Data inflasi konsumen AS pada Juni 2023 menyusut ke angka 3% secara year-on-year (yoy), menurun dari 4% yoy pada bulan sebelumnya dan berada di bawah ekspektasi pasar yang memprediksi inflasi 3,1% yoy.

Akan tetapi, walaupun inflasi melambat, kemungkinan kenaikan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) masih cukup besar pada Juli 2023 karena pihak bank sentral AS menegaskan bahwa pihaknya masih akan mengetatkan kebijakan moneter setidaknya dua kali lagi.

"Gubernur The Fed Jerome Powell sebelumnya telah memberikan sinyal bahwa kenaikan mungkin akan terjadi dua kali lagi untuk menekan inflasi ke target 2%," papar Ariston kepada TrenAsia, Jumat, 13 Juli 2023.

Inflasi AS yang melambat memperkuat pernyataan dari pihak The Fed yang pada Senin kemarin, 10 Juli 2023, mengungkapkan bahwa akhir dari siklus kenaikan suku bunga semakin dekat.

Dengan demikian, selera pasar terhadap aset berisiko pun tumbuh lebih awal walaupun masih ada ruang untuk kenaikan suku bunga sebanyak dua kali lagi tahun ini.

Menurut Ariston, untuk perdagangan hari ini, nilai kurs rupiah berpotensi menguat ke arah Rp14.950-Rp15.000 per-dolar AS dengan potensi resistance di kisaran Rp15.100 per-dolar AS.