Ilustrasi Perdagangan Aset Kripto
Pasar Modal

Inflasi AS Melambat Secara Tahunan, Aset Kripto Bitcoin dkk Menguat

  • Menurut pantauan Coin Market Cap, Rabu, 15 Februari 2023 pukul 11.50 WIB, Bitcoin (BTC) dalam 24 jam terakhir mengalami penguatan 1,81%.

Pasar Modal

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Bitcoin dan aset-aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar lainnya menguat setelah data menunjukkan inflasi Amerika Serikat (AS) yang melambat secara tahunan dibanding bulan sebelumnya.

Menurut pantauan Coin Market Cap, Rabu, 15 Februari 2023 pukul 11.50 WIB, Bitcoin (BTC) dalam 24 jam terakhir mengalami penguatan 1,81%.

Dalam pantauan tersebut, BTC menempati posisi harga US$22.126 atau setara dengan Rp335,6 juta dalam asumsi kurs Rp15.168 per-dolar AS.

Sementara itu, Ethereum (ETH) mencatat kenaikan 3,33%, Binance Coin (BNB) 1,73%, Ripple (XRP) 4,03%, dan Binance USD (BUSD) 0,01%.

Kemudian, Cardano (ADA) mengalami penguatan 8,28%, Dogecoin (DOGE) 5,19%, dan Polygon (MATIC) 5,82%.

Di antara 10 aset dengan kapitalisasi pasar terbesar, hanya Tether (USDT) yang mengalami penurunan, yakni 0,05% sementara USD Coin (USDC) bergerak stagnan.

Sebelumnya, tim riset Tokocrypto menilai bahwa pasar kripto kemungkinan akan memasuki fase bearish apabila inflasi AS pada periode Januari 2023 tercatat di level yang berada di atas ekspektasi.

Pada Selasa, 14 Februari 2023 waktu setempat, Biro Statistik Tenaga Kerja AS merilis data yang menunjukkan inflasi di level 6,4% secara tahunan pada periode Januari 2023, melambat dari 6,5% secara tahunan pada Desember 2022.

Akan tetapi, jika dihitung secara bulanan, inflasi negeri Paman Sam pada periode Januari 2023 mengalami kenaikan 0,5% month-to-month (mtm) sementara inflasi mtm pada bulan Desember 2022 tercatat di 0,1%.

Naik atau turunnya inflasi indeks harga konsumen (IHK) atau consumer price index (CPI) AS menjadi indikator yang biasanya mempengaruhi pergerakan Bitcoin dan pasar kripto secara keseluruhan.

“Berdasarkan data perilisan CPI dalam enam bulan terakhir, ada korelasi kuat yang antara hasil prediksi CPI dengan pergerakan harga Bitcoin. Bila hasil CPI lebih rendah dari prediksi, harga BTC akan mengalami kenaikan. Sedangkan bila CPI sesuai atau melebihi prediksi, harga BTC dan market kripto akan turun,”  tulis tim riset Tokocrypto dikutip dari keterangan yang diterima TrenAsia, Rabu, 15 Februari 2023.

Sebenarnya, angka inflasi AS secara tahunan yang dirilis semalam menunjukkan level yang berada di atas ekspektasi 6,2%. Namun, Bitcoin dan aset-aset kripto lainnya justru menunjukkan penguatan.

Dilaporkan oleh CoinDesk, harga Bitcoin memang sempat jatuh sejam setelah perilisan data inflasi CPI AS semalam.

Pasalnya, inflasi yang menunjukkan kenaikan secara bulanan dan angkanya yang berada di atas ekspektasi dapat menjadi sinyal akan pengerekan suku bunga yang lebih tinggi dari The Federal Reserve (The Fed) selaku bank sentral AS.

Dengan kata lain, kenaikan dari Bitcoin dan aset-aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar dalam pantauan kali ini perlu diwaspadai oleh investor karena berpotensi untuk menjadi “bull trap

Ditambah lagi, pasar kripto masih dibayang-bayangi oleh sentimen negatif akibat pengetatan regulasi dari Securities and Exchange Commission (SEC) AS yang melarang operasi staking kripto di AS.