Inflasi AS Terendah dalam 2 Tahun, Rupiah Berpeluang Menguat
- Menurut data perdagangan Bloomberg, Rabu, 14 Juni 2023, nilai kurs rupiah dibuka melemah 10 poin di posisi Rp14.873 per-dolar AS.
Pasar Modal
JAKARTA - Nilai kurs rupiah berpeluang menguat menjelang pengumuman kebijakan moneter dari The Federal Reserve (The Fed) karena didorong pula oleh inflasi Amerika Serikat (AS) yang menyurut ke level terendah dalam dua tahun terakhir.
Menurut data perdagangan Bloomberg, Rabu, 14 Juni 2023, nilai kurs rupiah dibuka melemah 10 poin di posisi Rp14.873 per-dolar AS.
Pada perdagangan sebelumnya, Selasa, 13 Juni 2023, nilai kurs rupiah ditutup stagnan di level Rp14.863 per-dolar AS.
- Sah! UBS Resmi Akuisisi Credit Suisse
- Menilik Prospek Saham NCKL di Tengah Peningkatan Produksi dan Penurunan Biaya Operasional
- Kemesraan Duo Konglomerat Anthoni Salim dan Bakrie
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah dapat didorong oleh inflasi konsumen AS yang melanjutkan penurunan.
Pada hari Selasa, 13 Juni 2023 waktu setempat, Departemen Tenaga Kerja AS merilis data yang mengindikasikan inflasi sebesar 4% secara tahunan.
Angka tersebut lebih rendah dari catatan inflasi pada April 2023 sebesar 4,9% secara tahunan dan berada di bawah ekspektasi pasar 4,1%.
Ariston menyebutkan bahwa data ini mengindikasikan tekanan harga di negeri Paman Sam semakin mereda dan memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan menahan suku bunga acuannya.
Kebijakan moneter terkait dengan suku bunga ini akan diumumkan oleh The Fed pada hari ini waktu setempat setelah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) dimulai sejak hari kemarin.
Menurut data CME FedWatchTool, lebih dari 90% pelaku pasar saat ini memprediksi The Fed akan menahan suku bunga acuannya karena perkembangan inflasi yang jauh lebih baik dari perkiraan.
- Hidup Lebih Tenang! Simak 9 Latihan Stoikisme untuk Menjadi Seorang Stoa
- Rusia-Ukraina Saling Tuding Pasca Bendungan Nova Kakhovka Meledak
- Tampak Manis Namun Berbahaya, Apa Itu Love Bombing?
"Akan tetapi, menjelang event besar seperti The Fed, pergerakan rupiah mungkin tidak besar karena pasar juga wait and see menunggu hasil dini hari nanti," ujar Ariston kepada TrenAsia, Rabu, 14 Juni 2023.
Sementara mayoritas pelaku pasar memprediksi The Fed akan menahan suku bunga acuannya, sebagian kecil beranggapan bahwa The Fed masih berpotensi untuk menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 5,25%-5,5% dari sebelumnya 5%-5,25%.
Menurut Ariston, untuk perdagangan hari ini, nilai kurs rupiah berpotensi menguat ke arah Rp14.830 per-dolar AS dengan potensi resistance di kisaran Rp14.880 per-dolar AS.