<p>insuranceday.com</p>
Pasar Modal

Inflasi Jauh di Atas Target, Aset Kripto Ditaksir Menguat Pada Perdagangan Pekan Depan

  • Analis dan Komisaris PT.Orbi Trade Berjangka Vandy Cahyadi mengatakan sentimen positif terhadap pergerakan kripto datang dari salah satu indikator tingkat inflasi, yang masih jauh diatas target. Ini terlihat dari indeks harga produsen di AS menunjukan adanya perlambatan.
Pasar Modal
Yosi Winosa

Yosi Winosa

Author

JAKARTA - Tren penguatan harga aset kripto diperkirakan masih berlanjut. Harga Bitcoin (BTC) naik 8% pada pekan ini, stabil di dekat level US$23.100 pada pukul 18:00 UTC pada 27 Januari karena pasar mempertimbangkan dampak potensial dari kebangkrutan Genesis Capital pada 19 Januari.

Dalam perdagangan pasar AS, Minggu, pukul 10.10 WIB, Bitcoin menguat di harga US$23,129.70/koin (+0,20%) dengan volume transaksi sebesar US$17,28 miliar dengan kapitalisasi pasar US$445,78 miliar. 

Untuk perdagangan Senin, Bitcoin kemungkinan dibuka fluktuatif namun menguat di kisaran US$22.234.70/koin hingga US$23.994.00/koin.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan ini lebih didorong oleh sentimen eksternal yakni melambatnya laju inflasi di Amerika Serikat (AS), yang sepanjang tahun lalu menekan pergerakan harga kripto. Kemudian pasar berkonsolidasi di sekitar ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih kecil dari pertemuan Federal Reserve minggu depan.

Menurutnya, Senator Republik Texas Ted Cruz mendorong Kongres Amerika Serikat untuk mengadopsi mata uang kripto di dalam aulanya menggunakan insentif yang mungkin disetujui kedua belah pihak unutk makanan. Cruz memperkenalkan resolusi bersamaan tertanggal 25 Januari yang hanya mengizinkan mesin penjual otomatis dan kontraktor layanan makanan yang menerima crypto sebagai opsi pembayaran di Capitol AS.

Rilis data pertumbuhan kuartal keempat yang sedikit lebih kuat dari yang diharapkan dari AS pada hari Kamis tidak banyak mengubah kalkulus itu, dengan rincian angka menunjukkan bahwa pengeluaran konsumen riil melambat lebih dari yang diharapkan dan indeks triwulanan untuk pengeluaran konsumsi pribadi juga secara mengejutkan turun tajam. 

“Berdasarkan jajak pendapat Reuters pada pekan lalu, mayoritas ekonomi di Negeri Paman Sam memperkirakan, The Fed akan memperlambat kebijakan pengetatan moneternya. Pada pertemuan berikutnya, The Fed diproyeksi mengerek suku bunga acuan sebesar 25 basis poin,” kata Ibrahim dikutip Minggu, 29 Januari 2023.

Analis dan Komisaris PT Orbi Trade Berjangka Vandy Cahyadi menambahakan, sentimen positif terhadap pergerakan kripto datang dari salah satu indikator tingkat inflasi, yang masih jauh diatas target. Ini terlihat dari indeks harga produsen di AS menunjukan adanya perlambatan. 

"Tercatat, pada pertengahan 2022 indeks harga produsen AS mencapai 18 persen secara tahunan, sementara pada penghujung tahun menyusut menjadi 6,2 persen,” tambah Vandy.

Menurutnya, pendukung Crypto akan bijaksana untuk mengawasi nonfungible token (NFT) dan aplikasi merek dagang metaverse tahun ini, yang merupakan sinyal yang dapat diandalkan dari rencana penggunaan di masa depan.

Berbicara kepada Cointelegraph, pengacara kekayaan intelektual Michael Kondoudis mengatakan sementara banyak orang mungkin berpikir perusahaan besar hanya melompat ke tren NFT sebagai hal baru, tidak mungkin mendaftarkan merek dagang di Amerika Serikat tanpa niat untuk menggunakannya.

Terlepas dari arus berita crypto dan makroekonomi negatif baru-baru ini, total kapitalisasi pasar cryptocurrency menembus di atas US$1 triliun pada 21 Januari. Tanda yang menggembirakan adalah bahwa metrik derivatif tidak menunjukkan peningkatan permintaan dari pedagang bearish saat ini.