Inflasi Maret 2023 Tembus 0,18 Persen, Pangan Jadi Faktor Pendorong Terbesar
- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Maret 2023 atau secara bulanan mencapai 0,18% secara bulanan (month to month/mtm). Sementara itu, inflasi tahunan atau YoY (year-on-year) mencapai 4,97%.
Nasional
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Maret 2023 atau secara bulanan mencapai 0,18% secara bulanan (month to month/mtm). Sementara itu, inflasi tahunan atau YoY (year-on-year) mencapai 4,97%.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini, mengatakan bahwa inflasi Maret 2023 lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yaitu diangka 0,16%. Hal ini disumbangkan oleh makanan, minuman dan tembakau.
"Jika dirinci berdasarkan kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar berasa dari komoditas antaranya makanan, minuman dan tembakau," ucap Pudji, Senin 4 April 2023.
- Rayakan Momentum Paskah, Mal Emporium Bakal Gelar Easter Egg Decoration Competition pada 7 April 2023
- Jadi Kebiasaan Buruk, Ternyata Ini Bahaya Langsung Tidur Usai Makan Sahur
- Prekuel John Wick ‘The Continental’ Bakal Tayang September 2023
Pudji merinci lebih lanjut, komoditas penyumbang inflasi secara bulanan terbesar diantaranya disumbang oleh angkutan udara, bensin, beras, cabai rawit, dan rokok kretek filter.
Sedangkan komoditas yang mendorong deflasi secara bulanan adalah kelompok perumahan, listrik, air, dan bahan baku rumah tangga adalah tarif air minum PAM.
Dari 90 kota IHK ada 65 kota yang mengalami inflasi. Dari 65 itu 48 kota inflasi berada di atas inflasi nasional dan 17 lainnya di bawah inflasi nasional, 25 kota mengalami deflasi.
Pudji Ismartini menyebut, terjadi kenaikan indeks harga konsumen (IHK) menjadi 114,36 pada Maret 2023 dari 114,16 pada Februari 2023.