Inflasi Negara lain Melonjak Tinggi, Sri Mulyani: Ini Ancamannya Nyata!

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan Indonesia mendapat apresiasi dari Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva terkait penyelenggaraan  Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral Negara G20.

Namun orang nomor satu di Kementerian Keuangan ini menjelaskan bahwa kondisi ini tidak mudah di tengah situasi dunia yang makin menantang.

"Situasi dunia yang sedang tidak mudah, makin menantang, Inflasi di banyak negara meningkat secara tinggi, sehingga menjadi ancaman yang sangat nyata bagi banyak-banyak negara yang sekarang menghadapi krisis pangan dan krisis energi," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam siaran pers dikutip pada Minggu 18 Juli 2022.

• Ternyata Harga Keekonomisan Pertamax dan Pertalite Beda Tipis, Segini Jika Tak Disubsidi!
• 10 Perusahaan Minyak Berpendapatan Terbesar di Dunia
• Harga Elpiji Nonsubsidi Naik, Ini Jurus Pertamina Cegah Warga Migrasi ke Gas Melon

Tantangan yang dimaksud Sri Mulyani ialah perang antara Rusia Ukraina yang masih terus bergejolak. Akibatnya, harga komoditas pangan hingga energi juga ikut naik. Inilah yang memicu inflasi berbagai negara.

Namun saat Indonesia sebagai pemegang presidensi G20 dalam Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral lalu menjadi sangat penting karena menyinkronkan kebijakan fiskal dan moneter.

"Dalam menangani seperti krisis pangan, langkah-langkah apa yang bisa dilakukan agar bisa menurunkan risiko dari perekonomian global yang sekarang ini meningkat sangat tinggi," lanjut Sri Mulyani.

Dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) inflasi Indonesia tembus 4,35% secara tahunan (year on year/yoy) dan 0,61 % secara bulanan (month to month/mtm) per Juni 2022. Namun jika dilihat dari realisasi inflasi Indonesia tertinggi sejak 2017 lalu yang menembus 4,37%.