<p>Karyawan menghitung mata uang Rupiah di salah satu tempat penukaran uang atau Money Changer di kawasan Melawai, Jakarta, Senin, 9 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

Inflasi Produsen AS di Atas Ekspektasi, Kurs Rupiah Berpeluang Tertekan Hari Ini

  • Menurut data perdagangan Bloomberg, Jumat, 17 Februari 2023, nilai kurs rupiah dibuka melemah 28 poin di posisi Rp15.187 per-dolar AS.

Pasar Modal

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Nilai kurs rupiah berpeluang tertekan hari ini setelah Amerika Serikat (AS) merilis data inflasi produsen yang perkembangannya berada di atas ekspektasi.

Menurut data perdagangan Bloomberg, Jumat, 17 Februari 2023, nilai kurs rupiah dibuka melemah 28 poin di posisi Rp15.187 per-dolar AS.

Pada perdagangan sebelumnya, Kamis, 16 Februari 2023, nilai kurs rupiah ditutup menguat 47 poin di level Rp15.159 per-dolar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, perilisan data inflasi produsen AS untuk Januari 2023 dapat menjadi katalis yang memicu pelemahan rupiah hari ini.

Pasalnya, angka inflasi produsen atau producer price index (PPI) AS pada awal tahun mencatat kenaikan yang melebihi ekspektasi.

Tidak hanya itu, klaim tunjangan untuk pengangguran di AS juga mengalami penurunan secara mingguan sehingga menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja yang positif.

Inflasi produsen yang naik di atas ekspektasi, ditambah dengan kondisi pasar kerja yang membaik, dapat membuka peluang bagi The Federal Reserve (The Fed) untuk mempertahankan suku bunga acuan yang tinggi di jangka waktu yang lebih lama.

"Rilis data AS semalam, yaitu inflasi produsen bulan Januari yang naik melebihi ekspektasi pasar dan data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS yang menunjukkan pasar tenaga kerja yang baik. Faktor ini memicu penguatan dolar AS pascarilis data, dan pagi ini terlihat dolar AS juga menguat terhadap mata uang Asia," ujar Ariston kepada TrenAsia, Jumat 17 Februari 2023.

Untuk diketahui, pada Kamis, 16 Februari 2023 waktu setempat, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan inflasi PPI yang mencatat kenaikan 0,7% secara month-to-month (mtm) pada Januari 2023.

Kemudian, Departemen Tenaga Kerja mengumumkan bahwa klaim pengangguran AS turun 1.000 menjadi 194.000 pada pekan lalu.

Di sisi lain, optimisme akan pertumbuhan ekonomi Indonesia dikatakan Ariston dapat menjadi variabel yang menahan tekanan dolar AS terhadap rupiah.

Menurut Ariston, untuk perdagangan hari ini, Jumat, 17 Februari 2023, nilai kurs rupiah berpotensi melemah ke arah Rp15.220 per-dolar AS dengan potensi resistance di Rp15.150 per-dolar AS.