Inflasi Tahunan Mesir Capai 40 Persen pada Mei 2023
- Bank Sentral Mesir melaporkan Inflasi inti tahunan Negeri Piramida dilaporkan naik menjadi 40,3% pada Mei.
Nasional
KAIRO- Bank Sentral Mesir melaporkan inflasi inti tahunan Negeri Piramida dilaporkan naik menjadi 40,3% pada Mei. Angka ini naik 1,7% dari awalnya 38,6% pada April lalu.
Mengutip Reuters Senin, 12 Mei 2023, inflasi Mesir dilaporkan meningkat tajam selama setahun terakhir. Hal ini terjadi setelah adanya serangkaian devaluasi mata uang, kekurangan mata uang asing yang berkepanjangan, dan berlanjutnya penundaan impor ke negara tersebut.
Perlu diketahui, Mesir dilaporkan melakukan devaluasi mata uangnya hingga setengahnya sejak Maret 2022. Ini dilakukan sebagai dampak dari invasi Rusia ke Ukraina mengungkap kerentanan ekonominya.
Pada Desember, IMF menyetujui pinjaman Extended Fund Facility senilai US$3 miliar atau Rp44 triliun (asumsi kurs Rp14.800 per dolar AS) untuk Mesir. Pinjaman tersebut rencananya akan dicairkan selama 46 bulan.
Dalam kesepakatan Desember dengan IMF, Mesir juga berjanji akan menjual aset negara senilai miliaran dolar selama empat tahun ke depan.
Sayangnya, tidak membuat berdampak besar sejak penandatanganan meskipun bank sentral telah menaikkan suku bunga semalam sebesar 500 basis poin.
- Dapat Restu dari OJK, Nixon Napitupulu Resmi jadi Dirut BTN
- Harga Emas Stagnan di Awal Pekan, Simak Daftar Harganya
- 11 Alasan Mengapa Kemarahan Bagus untuk Anda
Pencairan tunduk pada delapan tinjauan, yang pertama bertanggal 15 Maret 2023, dalam laporan staf IMF yang diterbitkan pada bulan Desember.
Sebagai informasi, Angka-angka inflasi dari bank sentral Mesir muncul setelah data dari badan statistik CAPMAS menunjukkan bahwa tingkat inflasi tahunan konsumen perkotaan Mesir pada bulan Mei meningkat menjadi 32,7% dari 30,6% pada bulan April. Angka tersebut mendekati rekor sepanjang masa dan lebih tinggi dari perkiraan analis.
Secara bulanan, inflasi perkotaan meningkat menjadi 2,7% dari 1,7% di bulan April.