Inggris Investasi Jumbo Pabrik Baterai Senilai Rp135 Triliun di Bantaeng
- Presiden Jokowi menargetkan pabrik baterai listrik di Bantaeng bisa groundbreaking September 2023.
Nasional
JAKARTA - Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengumumkan bahwa, salah satu perusahaan asal Inggris akan membangun pabrik baterai dengan nilai investasi mencapai Rp9 miliar atau setara dengan Rp135 triliun (kurs Rp15.000 per dolar AS).
Bahlil mengungkapkan hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk percepatan investasi tersebut. Bahlil mengungkapkan Inggris akan membangun pabrik baterry cell dengan kapasitas 20 gigawatt di Bantaeng, Sulawesi Selatan.
"Percepatan mekanisme sesuai dengan aturan yang bisa dipercepat, jadi jangan kita lambat karena dengan kajian-kajian terus negara ini terlalu banyak kajian. September harus selesai semuanya untuk groundbreaking-nya," kata Bahlil di Istana Presiden pada Rabu, 31 Mei 2023.
- Pendiri BFIN Profit Taking, Raih Dana Rp46 Miliar
- Mudahkan Jemaah Haji, Debit Muamalat Kini Bisa Dipakai di ATM Arab Saudi
- Soal Ekspor Pasir Laut, Pemerintah Dinilai Lakukan Greenwashing
- Uji Coba Bayar Tol Tanpa Berhenti (MLFF) Ditunda, Kontraktor Hungaria Tagih Pemerintahan Jokowi Rp1,2 T
Kemudian ada tambang nikelnya dari Papua dan prosesnya sekarang sedang berjalan. Pembangunan pabrik dilakukan oleh perusahaan Inggris EVision, perusahaan Swiss Glencore, perusahaan Belgia Umicore, dan PT Aneka Tambang Tbk dari Indonesia.
Bahlil menjelaskan pabrik baterai yang akan dikebut di Bantaeng akan dibangun pada kawasan industri dengan sumber energi bersih, tepatnya dengan energi tenaga angin.
"Kalau bisa kita percepat kita lakukan ini investasi pembangunan baterai mobil merambah sampai baterry cell," tandasnya