<p>RS Darurat Inggris/Xinhua</p>
Nasional & Dunia

Inggris Kembali Operasionalkan RS Darurat COVID-19

  • LONDON- Menghadapi varian baru virus corona yang lebih mudah menular, Inggris kembali mengoperasikan rumah sakit darurat dan menutup sekolah dasar di London. Dengan lebih dari 50.000 kasus COVID-19 harian baru selama empat hari terakhir, lembaga layanan kesehatan mengatakan sedang mempersiapkan langkah antisipasi lonjakan pasien dan membutuhkan lebih banyak tempat tidur. Pengumuman itu datang hanya beberapa […]

Nasional & Dunia
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

LONDON- Menghadapi varian baru virus corona yang lebih mudah menular, Inggris kembali mengoperasikan rumah sakit darurat dan menutup sekolah dasar di London.

Dengan lebih dari 50.000 kasus COVID-19 harian baru selama empat hari terakhir, lembaga layanan kesehatan mengatakan sedang mempersiapkan langkah antisipasi lonjakan pasien dan membutuhkan lebih banyak tempat tidur.

Pengumuman itu datang hanya beberapa hari setelah Rumah Sakit Royal London mengatakan kepada staf melalui email bahwa sekarang mereka berada dalam mode pengobatan bencana dan tidak dapat memberikan perawatan kritis berstandar tinggi.

Dengan ibu kota yang menjadi salah satu daerah yang paling parah terkena varian baru, yang hingga 70 persen lebih menular, pemerintah juga memutuskan untuk menutup semua sekolah dasar di London, memutar-balikkan keputusan yang dibuat dua hari lalu.

“Pendidikan dan kesejahteraan anak-anak tetap menjadi prioritas nasional,” kata Menteri Pendidikan Gavin Williamson Jumat 31 Desember 2020.

“Memberlakukan pendidikan jarak jauh di bagian London yang lebih luas benar-benar merupakan pilihan terakhir dan solusi sementara.”

Gelombang Virus Baru

Inggris sedang melawan gelombang baru virus yang telah menewaskan lebih dari 74.000 orang dan menghancurkan perekonomian. Sebagai salah satu negara terparah di dunia, tercatat 53.285 kasus dalam 24 jam terakhir pada Jumat, dan 613 kematian baru.

Reuters melaporkan, pemerintahan Perdana Menteri Boris Johnson telah dikritik karena sering melakukan pembalikan selama pandemi, termasuk menunda penguncian selama gelombang pertama pada bulan Maret dan meninggalkan sistem untuk memberikan nilai sekolah tanpa ujian.

Rumah sakit sementara Nightingale di lokasi seperti pusat konvensi adalah salah satu upaya yang sukses, dibangun oleh militer dalam hitungan hari. Fasilitas itu hampir tidak digunakan tetapi tetap siaga.

Laporan Sky News mengatakan unit perawatan intensif dari tiga rumah sakit London penuh pada Malam Tahun Baru, memaksa pasien dipindahkan ke rumah sakit lain untuk perawatan kritis.

“Untuk mengantisipasi tekanan yang meningkat dari penyebaran infeksi varian baru, NHS Wilayah London diminta untuk memastikan Nightingale diaktifkan kembali dan siap menerima pasien jika diperlukan,” kata juru bicara National Health Service (NHS).

Royal College of Nursing memperingatkan bahwa negara tersebut tidak memiliki cukup perawat untuk mengelola fasiltas baru, terutama dengan banyak yang sakit karena virus atau terpaksa diisolasi.

Mengenai sekolah, pemerintah mengatakan harus menutup semua sekolah dasar di ibu kota setelah meninjau tingkat penularan. Pada Rabu, Williamson telah menguraikan rencana untuk menunda pembukaan kembali sekolah menengah tetapi membuka sebagian besar sekolah dasar, termasuk di sebagian besar ibu kota, tepat setelah liburan Natal.