Ingin Anak Cerdas di Era Digital? Hindari 4 Kalimat Ini
- Ada empat pernyataan yang wajib dihindari orangua ketika melihat anak-anak mereka bermain ponsel atau game menurut Richard Culatta.
Gaya Hidup
JAKARTA -- Banyak orangtua yang tidak siap untuk melakukan pendampingan dan sosialisasi nilai-nilai kehidupan kepada anak di tengah pesatnya kemajuan teknologi.
Tidak sedikit dari mereka yang masih mendidik anak-anak dengan cara-cara tradisional, misalnya dengan kekerasan atau kata-kata yang kurang pas.
Namun sebetulnya, di era digital, model pendidikan nonformal anak-anak di rumah mestinya bertransformasi mengikuti tren yang ada. Apalagi kehidupan anak-anak zaman ini sudah digempur oleh teknologi canggih.
Satu hal yang penting dalam proses tersebut adalah cara atau pilihan kata untuk mengungkapkan sesuatu kepada sang anak.
- Mau beli Laptop Untuk WFH dan SFH, Simak Tips Berikut
- Atraksi Bank Jago Usai OJK Bikin Aturan Bank Digital, Termasuk Caplok BFIN?
- 6 Giant Foreign Mines Now Returning to Indonesia
Sebab, cara kita berbicara dengan anak-anak tentang penggunaan teknologi, milsanya, dapat berdampak besar pada kemampuan mereka untuk menjadi orang dewasa yang cerdas dan berpengetahuan luas.
Menurut Richard Culatta, CEO International Society for Technology in Education, ada beberapa cara untuk menemukan bagaimana orang tua sukses membantu anak-anak mereka menemukan keseimbangan, terutama untuk membuat anak cerdas dan pintar.
Mengutip CNBC, berikut ini adalah empat pernyataan yang wajib dihindari orangua ketika melihat anak-anak mereka bermain ponsel atau game menurut Richard.
1. "Kamu kecanduan ponsel"
Pernyataan ini mungkin yang paling umum, tetapi ini adalah pesan yang membingungkan bagi seorang anak.
Dalam kebanyakan kasus, bukan perangkat itu sendiri yang membuat ketagihan, tetapi aplikasi atau situs web tertentu yang, bila digunakan terus-menerus, dapat membuat ketidakseimbangan atau bahkan kecanduan.
Untuk membingkai ulang pernyataan ini, orangtua harus nyatakan apa yang menjadi perhatian anaknya yang sebenarnya.
Misalnya, apakah masalah jika anak Anda tidak ikut dalam kegiatan dunia fisik yang menurut Anda penting?
Jika demikian, alih-alih mengomunikasikan bahwa Anda memiliki masalah dengan jumlah waktu yang mereka habiskan untuk bermain ponsel, sebaiknya sampaikan sesuatu hal dengan alasan kuat agar anak mau melakukan sesuatu yang lain.
Misalnya, "Sepertinya kamu belum berolahraga hari ini." Atau bisa juga menggunakan kata-kata yang bisa mengalihkan perhatian anak ke aktivitas lain.
2. "Kamu sudah terlalu lama main game"
Pernyataan ini juga berfokus pada jumlah waktu yang dihabiskan anak-anak Anda untuk satu aktivitas digital. Dan itu bermasalah karena tidak membahas apa yang salah dengan aktivitasnya.
Mereka bahkan mungkin memperhatikan bahwa jika mereka menonton film selama dua jam yang sama, Anda mungkin tidak akan mengatakan apa-apa. Namun ketika mereka bermain game, tampaknya menjadi masalah.
- 10 Bank Pemilik Aset Terbesar di Indonesia 2021, Bank Mandiri Kudeta BRI
- Gokil! Laba Bersih Bank KB Bukopin Terbang 194 Persen Jadi Rp152,60 Miliar
- Kualitas Kredit Memburuk, Bank KB Bukopin (BBKP) Berupaya Mempertebal Modal Inti
Pembingkaian ulang keseimbangan digital mengharuskan orang tua untuk mengevaluasi kualitas permainan. Jika orangtua merasa game memiliki nilai yang lebih rendah daripada aktivitas digital lainnya, sebut saja agar anak bisa memahami aktivitasnya.
3. "Berhenti duduk-duduk di depan komputer sepanjang hari"
Ini adalah pesan yang membingungkan seorang anak jika orangtua ingin agar mereka melakukan kegiatan penting seperti membaca buku, atau aktivitas lainnya.
Membaca buku, ternyata, bahkan kurang aktif daripada menggunakan perangkat. Itu tidak berarti bahwa membaca bukanlah kegiatan yang baik bagi seorang anak untuk menemukan keseimbangan hidupnya.
Hanya saja alasan yang diberikan, "berhenti duduk-duduk," tidak masuk akal bagi seorang anak yang ditawari aktivitas alternatif yang melibatkan banyak duduk.
Untuk itu, biasakan anak Anda membaca buku di perangkat mereka sejak awal. Tujuannya adalah untuk sespesifik mungkin menjelaskan soal mengapa menurut Anda aktivitas hanya duduk-duduk tidak seimbang.
4. "Anda perlu berinteraksi dengan orang lain yang nyata"
Memberitahu seorang anak untuk "keluar dari ponsel Anda untuk menghabiskan waktu bersama orang-orang" adalah pernyataan yang juga tidak masuk akal.
Pasalnya, saat ini banyak terlibat dengan lebih banyak orang melalui telepon mereka daripada ketika mereka tidak menelepon.
Salah satu keuntungan utama partisipasi di dunia maya adalah memungkinkan kita untuk berinteraksi dengan lebih banyak variasi orang daripada yang bisa kita lakukan di dunia fisik saja.
Pada prinsipnya, orang tua harus bertanya terlebih dahulu pada diri sendiri apa yang terasa tidak seimbang dalam hidupnya.*