<p>Ilustrasi properti. / Id.pinterest.com</p>
Industri

Ingin Investasi Properti di Jakarta? Kawasan Cempaka Putih dan Lebak Bulus Bisa Jadi Pilihan

  • Bagi investor properti yang tertarik mencari properti di tengah kota Jakarta, situs jual beli properti Rumah.com menyarankan mencari properti di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat dan Lebak Bulus, Jakarta Pusat.

Industri
Reza Pahlevi

Reza Pahlevi

Author

JAKARTA – Bagi investor properti yang tertarik mencari properti di tengah kota Jakarta, situs jual beli properti Rumah.com menyarankan mencari properti di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat dan Lebak Bulus, Jakarta Pusat.

“Cempaka Putih, Jakarta Pusat pergerakan suplai dan harganya lebih dinamis serta lebih mudah diamati. Selain itu harga per meternya masih lebih terjangkau, hampir sepertiga dari wilayah Menteng,” ujar Country Manager Rumah.com Marine Novita, dikutip Senin, 12 Juli 2021.

Marine juga menyarankan wilayah Lebak Bulus, Jakarta Selatan, yang punya peluang berkembang karena adanya transportasi publik moda raya terpadu (MRT).

“Kedua daerah ini mengalami penurunan di kuartal-kuartal tertentu sehingga membuka peluang masuk berinvestasi namun jika dilihat dalam horizon 2 tahun masih mengalami peningkatan harga,” ujar Marine.

Berdasarkan data Rumah.com, harga hunian di Cempaka Putih memang mengalami penurunan sejak kuartal I-2021 yang turun 0,8% secara kuartalan (quarter-on-quarter/qoq). Pada kuartal II-2021, indeks harga kawasan Cempaka Putih bahkan turun lebih dalam 3,2% (qoq).

Di Lebak Bulus, penurunan harga mulai terlihat pada kuartal IV-2020 yang turun tipis 0,2% (qoq). Pada kuartal I-2021, harga turun lagi lebih dalam 1,7% (qoq). Baru pada kuartal II-2021, harga ada kenaikan meski tipis 0,1%.

Per Juni 2021, Rumah.com mencatat median harga hunian di Cempaka Putih tercatat Rp22 juta per meter persegi (m2). Sementara itu, di Lebak Bulus harga tercatat Rp24,1 juta per m2.

Sebagai perbandingan, harga per m2 hunian Cempaka Putih sekitar sepertiga harga hunian di kawasan Menteng yang median harganya tercatat Rp65,83 juta per m2.

Meski harganya tergolong terjangkau untuk hunian tengah kota, Marine memperingatkan ukuran kavling di kedua area tersebut cukup besar. Ini berarti perlu terobosan untuk membaginya menjadi ukuran unit yang lebih kecil sesuai selera dan kebiasaan masa kini.

“Ukuran unit yang lebih kecil, atau bahkan menjadi hunian vertikal, dapat memecah kebuntuan kondisi lahan hunian di tengah kota,” katanya.

Terobosan tersebut pun dapat juga membuat properti di tengah kota menjadi lebih terjangkau, lebih likuid, serta meningkatkan tingkat okupansi jika disewakan.