Ingin Kuasai Pasar India, Xiaomi Kembali ke Strategi Penjualan Offline
- Saat ini, hanya 34% dari total penjualan unit Xiaomi di India berasal dari gerai fisik, sementara sisanya dilakukan melalui penjualan online
Industri
NEW DELHI - Raksasa teknologi asal China Xiaomi berencana mengalihkan fokusnya untuk meningkatkan penjualan di India melalui gerai ritel, setelah beberapa tahun memfokuskan penjualan melalui platform e-commerce.
Presiden Xiaomi India, Muralikrishnan B, menyatakan bahwa penjualan online di India melalui Amazon dan Flipkart telah tumbuh pesat, membantu Xiaomi berkembang di salah satu pasar dengan pertumbuhan terbesar di dunia, dengan populasi pengguna ponsel pintar mencapai 600 juta orang.
Meskipun penjualan online berkembang pesat, segmen penjualan langsung di gerai fisik tetap menjadi faktor penting dalam penjualan di pasar India.
Muralikrishnan menyatakan bahwa posisi pasar mereka dalam penjualan offline masih jauh lebih rendah dibandingkan penjualan online. “Saat ini, hanya 34% dari total penjualan unit Xiaomi di India berasal dari gerai fisik, sementara sisanya dilakukan melalui penjualan online,” Ujar Muralikrishnan dilansir reuters, Senin,17 Juli 2023.
- Mission:Impossible- Dead Reckoning Part One Raup Pendapatan Global Rp3,5 Triliun pada Pekan Pertama
- Mengenal JCC, Wujud Nyata Jabar Digitalkan Wilayahnya
- Waduh! Oppenheimer Dirumorkan Akan Dilarang Penayangannya di Jepang
Xiaomi berencana untuk memperluas jaringan gerainya yang saat ini telah mencapai 18.000 toko, serta menjalin kemitraan dengan pihak ketiga untuk menawarkan produk-produk Xiaomi lainnya seperti TV dan kamera keamanan.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pangsa pasar Xiaomi dalam penjualan offline. Selain itu, perusahaan juga ingin meningkatkan jumlah promotor toko yang dapat memberikan pengalaman pembelian yang lebih baik kepada calon pembeli di toko secara langsung.
Keputusan Xiaomi untuk fokus pada pasar offline diambil setelah mereka kehilangan posisi sebagai pemimpin pasar di India, yang saat ini dikuasai oleh Samsung.
Samsung memiliki pangsa pasar sebesar 20% di India, sementara Xiaomi memiliki pangsa pasar sebesar 16%. Analis juga menyoroti bahwa konsumen di India cenderung memilih produk dengan tampilan dan nuansa yang lebih premium, sehingga kehadiran offline masih menjadi faktor penting dalam memenuhi kebutuhan mereka.
Selain tantangan dalam meningkatkan penjualan offline, Xiaomi juga dihadapkan pada masalah hukum terkait pembekuan aset bank senilai $673 juta oleh agen federal. Xiaomi dituduh melakukan pengiriman uang ilegal ke entitas asing atas nama royalti. Masalah ini menjadi salah satu tantangan penting yang harus dihadapi Xiaomi di India.
Meski menghadapi beberapa tantangan, Xiaomi tetap optimis dan percaya bahwa dengan ekspansi secara offline dan peningkatan promosi, mereka dapat meningkatkan penjualan dan memperbaiki posisinya di India.