Ingin Segera Punya Kerja Usai PHK atau Resign? Waspada Terjebak Lowongan Pekerjaan Palsu Ini
- Baru-baru ini banyak perusahaan startup di Indonesia yang perlu melakukan layoff atau PHK untuk para karyawannya. Bagi Anda yang baru saja resign, Anda perlu segera mencari lowongan kerja baru. Tapi, hati-hati dengan lowongan pekerjaan palsu ini.
Gaya Hidup
JAKARTA - Baru-baru ini banyak perusahaan startup di Indonesia yang perlu melakukan layoff atau PHK untuk para karyawannya. Bagi Anda yang baru saja resign atau mengalami PHK, Anda tentu perlu untuk segera mendapatkan pekerjaan baru. Cara menemukan pekerjaan baru salah satunya yaitu dengan rutin mencari lowongan kerja.
Namun, meski Anda sedang membutuhkan pekerjaan, ada baiknya jika Anda lebih waspada dan hati-hati. Hal ini karena ada beberapa lowongan pekerjaan yang justru memiliki motif penipuan atau memiliki pekerjaan yang seolah tidak masuk akal.
Berikut beberapa ciri-ciri lowongan pekerjaan mencurigakan yang perlu Anda ketahui seperti yang dilansir dari berbagai sumber.
- Presiden Jokowi Sambangi Ajang Balap Formula E
- Perdana, Garuda Indonesia Antarkan1.506 Jemaah Haji Ke Madinah
- Aneh Tapi Nyata! Kambing di Sudan Jadi Pelaku Pembunuhan dan Dipenjara Tiga Tahun
1. Penawaran yang Seolah Terlalu Bagus untuk Jadi Kenyataan
Memiliki gaji yang tinggi, benefit yang memuaskan, serta pekerjaan yang tidak memberatkan tentu merupakan pekerjaan impian semua orang. Akan tetapi, hal tersebut tampaknya merupakan suatu hal yang sulit untuk terwujud.
Semakin tinggi gaji dan benefit yang didapatkan, tentu diiringi dengan tanggung jawab yang lebih besar dan pekerjaan yang lebih berat. Oleh karena itu, Anda perlu waspada jika ada pihak perekrut yang memberikan tawaran seperti itu.
2. Persyaratan dan Deskripsi Pekerjaan yang Tidak Jelas
Lowongan kerja yang asli dan tidak menipu biasanya akan disertai detail dan persyaratan pekerjaan yang spesifik dan bisa Anda lihat dengan mudah di deskripsi pekerjaan pada postingan lowongan kerja. Namun, pada lowongan kerja palsu atau mencurigakan, mungkin ada detail dan persyaratan pekerjaan yang cukup kabur dan tidak jelas. Anda juga perlu berhati-hati dengan tawaran pekerjaan yang hanya membutuhkan kemampuan kandidat yang semua orang tampak bisa memenuhi syarat seperti berusia legal bekerja, melek huruf, mampu mengetik, dan kriteria sederhana lainnya.
3. Jadwal Kerja yang Terlalu Fleksibel
Kini memang banyak peluang karir yang memberikan jam kerja dan jadwal yang cukup fleksibel untuk membantu memberikan work life balance yang sehat. Namun, jika lowongan pekerjaan tersebut tampaknya terlalu fleksibel, itu bisa menjadi tanda peringatan yang lain. Bisa jadi, Anda tidak memiliki waktu istirahat dan waktu libur yang membuat Anda jadi mudah lelah dan sakit.
4. Mengharuskan Menahan Ijazah
Ijazah adalah surat penting yang perlu Anda jaga. Jika ada lowongan pekerjaan yang meminta menahan ijazah terakhir Anda, sebaiknya Anda mempertimbangkan lagi lowongan pekerjaan tersebut. Hal ini karena bisa jadi Anda ingin atau perlu resign, tapi karena ijazah Anda ditahan, Anda tidak dapat resign. Apalagi jika nantinya Anda nekat resign, perusahaan meminta penalti yang membuat Anda jadi merugi.
5. Perusahaan Meminta Anda Membayar
Berhati-hatilah terhadap perusahaan, perekrut, atau tawaran pekerjaan apapun yang memerlukan Anda untuk membayar. Tidak ada lowongan kerja yang sah yang mengharuskan Anda untuk membayar terlebih dahulu demi bisa bekerja di perusahaan. Meskipun Anda harus menganggarkan biaya apapun untuk mendapatkan pekerjaan seperti uang bensin atau membeli pakaian formal, Anda tetap tidak perlu menganggarkan uang untuk membayar demi bisa bekerja di perusahaan tersebut.
- Tiba-tiba Terkena PHK Tanpa Persiapan? Ini 5 Hal yang Harus Dilakukan
- Rute Tanah Abang - Bogor Dihapus, Penumpang Menumpuk di Stasiun Manggarai
- Terra Luncurkan LUNA Versi Baru, Nilainya Langsung Anjlok dalam Beberapa Jam
Itu tadi beberapa kriteria lowongan pekerjaan mencurigakan yang perlu Anda waspadai. Anda juga perlu mewaspadai jika perusahaan tersebut memiliki turnover rate (tingkat keluar masuk karyawan) yang tinggi karena bisa jadi banyak karyawan yang tidak nyaman bekerja di perusahaan tersebut.