Ini 11 Indikator Kesehatan Daerah Bisa Beraktivitas Normal
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menyebutkan terdapat 11 indikator kesehatan masyarakat agar bisa kembali ke aktivitas ekonomi produktif dan aman dari COVID-19. Indikator ini sesuai dengan rekomendasi WH dengan menggunakan kriteria epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan. Wiku dalam konferensi pers daring di Jakarta, Sabtu 30 Mei 2020 […]
Nasional & Dunia
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menyebutkan terdapat 11 indikator kesehatan masyarakat agar bisa kembali ke aktivitas ekonomi produktif dan aman dari COVID-19.
Indikator ini sesuai dengan rekomendasi WH dengan menggunakan kriteria epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan.
Wiku dalam konferensi pers daring di Jakarta, Sabtu 30 Mei 2020 mengatakan 11 indikator tersebut yakni penurunan jumlah kasus positif selama dua minggu sejak puncak terakhir (target lebih dari 50 persen), penurunan jumlah kasus yang probable selama dua minggu sejak puncak terakhir (target lebih dari 50 persen).
Selanjutnya, penurunan jumlah meninggal dari kasus positif, penurunan jumlah meninggal dari kasus probable, penurunan jumlah kasus positif yang dirawat di RS.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Kemudian, kenaikan jumlah sembuh dari kasus positif, kenaikan jumlah selesai pemantauan dari probable (ODP dan PDP), jumlah pemeriksaan spesimen meningkat selama dua minggu, angka positif kurang dari lima persen dan menggunakan angka reproduksi efektif kurang dari satu.
Terdapat 102 kabupaten/kota yang tidak atau belum terdampak COVID-19. Daerah tersebut ditunjukkan dengan warna hijau.
Kemudian terdapat sebanyak 85 kabupaten/kota yang memiliki risiko tinggi atau berwarna merah. Sebanyak 180 kabupaten/kota dengan risiko sedang atau berwarna oranye, dan 139 kabupaten/kota dengan risiko rendah atau kuning.