Ini 5 Janji Bahlil untuk Muluskan Investasi di Rempang
- Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah menjanjikan lima hal kepada masyarakat Rempang, setelah ricuh relokasi akibat pembangunan Rempang Eco City.
Infrastruktur
JAKARTA - Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah menjanjikan lima hal kepada masyarakat Rempang usai terjadinya kericuhan.
Menurut Bahlil, Rempang Eco City rencananya akan dijadikan lokasi pembangunan pabrik pengolahan pasir kuarsa Xinyi Glass Holdings Ltd. Perusahaan asal China itu berkomtimen investasi US$11,5 miliar atau setara Rp176,97 triliun.
Maka pemerintah menjanjikan lima hal ini untuk memuluskan investasi jumbo di Rempang. Pertama, mereka tidak ingin direlokasi ke Dapur 3 Pulau Galang.
- Para Investor Silicon Valley Bangun ‘Kota Jadul’ di California
- Spotify Uji Fitur Penerjemah Podcast Bertenaga Kecerdasan Buatan
- Gaji Telat, 30 Pilot Makapai Vietnam Hengkang
"Dan itu kita setujui aspirasi dari masyarakat. Dengan demikian kita geser ke Tanjung Banon, itu masih di Rempang, hanya 3 kilo (Km), karena mereka saudara-saudara kita sebagian besar pencariannya laut, lautnya masih sama," ujar Bahlil saat konferensi pers di kantornya, ditulis Selasa, 26 September 2023.
Kedua, masyarakat Rempang yang terdampak relokasi juga tidak menginginkan kuburan leluhurnya dipindahkan. Maka Bahlil mengambil opsi sehingga kuburan para leluhur masyarakat Rempang akan dipugarkan supaya mereka tetap dapat melakukan ziarah.
Ketiga, masyarakat Rempang diakui Bahlil menerima investasi untuk pengembangan wilayahnya, namun hak-hak masyarakat terpenuhi termasuk digeser ke Tanjung Banon. Serta di antaranya diberi kompensasi rumah dan lahan hingga biaya sewa selama rumah dan lahan mereka dibangun di Tanjung Banon.
Keempat, ada kompensasi yang disiapkan pemerintah di lokasi Tanjung Banon dengan luas lahan 500 m2 dan rumah tipe 45 seharga Rp120 juta dan dana Rp1,2 juta per orang untuk sewa rumah sementara, serta Rp1,2 juta untuk biaya hidup seperti makan untuk 900 KK.
Hingga kini, dari total 900 kepala keluarga (KK) di Rempang sudah ada 300 KK yang dengan suka rela mendaftar untuk pendaftaran relokasi
Kelima, masyarakat rempang meminta supaya tidak hanya dijadikan objek relokasi, melainkan turut disertakan menjadi pengusaha di tempat itu. Dia pun menyanggupinya dengan memastikan mereka terlibat.