<p>Ilustrasi Bank Mega kawasan sudirman, Jakarta. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Korporasi

Ini Alasan Allo Bank (BBHI) Alihkan Aset dan Liabilitas ke Bank Mega Hampir Rp2 Triliun

  • Emiten perbankan yang tergabung dalam CT Corp milik Chairul Tajung PT Bank Mega Tbk (MEGA) Bank Mega memberikan penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait aksi korporasi pemindahan aset dan liabilitas yang diterima perseroan dari PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) yang merupakan perusahaan terafilisasi.

Korporasi

Merina

Merina

Author

JAKARTA - Emiten perbankan yang tergabung dalam CT Corp  milik Chairul Tajung PT Bank Mega Tbk (MEGA) memberikan penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait aksi korporasi pemindahan aset dan liabilitas yang diterima perseroan dari PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) yang merupakan perusahaan terafilisasi.

Dalam keterangan tertulis Rabu, 20 April 2022, Direktur Utama perseroan Kostaman Thayib dan Sekretaris BBHI Christiana M Damanik mengungkapkan pengalihan aset ini dilakukan agar perseroan dapat lebih berfokus pada layanan perbankan digital kepada nasabah, yang juga berguna dalam meningkatkan aktiva produktif jumlah nasabah dan kantor cabang lainnya.

Kemudian adanya pengambilalihan aset ini juga disebut sebagai strategi pengembangan usaha perseroan, yang merupakan bank konvensional sehingga diharuskan memiliki jaringan kantor yang luas dan strategis, serta memiliki pertumbuhan kredit dan dana dari pihak ketiga.

Selain itu dengan kemampuan finansial yang dirasa baik untuk melakukan pengalihan, kemudian risiko yang dimiliki juga telah terukur karena perseroan dan BBHI yang merupakan satu Kelompok Usaha Bank (KUB).

Adapun sumber dana yang akan digunakan perseroan dalam pengalihan ini adalah dengan penempatan pada Bank Indonesia senilai Rp37,245 juta, yang mana rencana pengalihan aset dan liabilitas ini akan dilaksanakan pada paling lambat 30 bulan pasca penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 19 Mei 2022 mendatang.

Dengan adanya pengalihan aset ini, akan berdampak pada peningkatan jumlah aset MEGA sebesar Rp921,381 juta yang terbagi dari penambahan kredit Rp771,414 juta, AYDA Rp199,772 juta, aset tetap dan inventaris Rp33,140 juta, aset lainnya Rp5.300 juta dan pengurangan penempatan pada BI sebesar Rp37.245 juta, kemudian simpanan nasabah juga akan bertambah sebesar Rp921.381 juta.

Sebelumnya, Allo Bank berencana mengalihkan aset dan liabilitas kepada perseroan dengan nilai total  Rp1,88 triliun, yang terdiri dari Rp958,62 miliar aset dan Rp921,38 miliar liabilitas.

Adapun objek transaksi tersebut ialah aset yang meliputi kredit yang diberikan termasuk pada pendapatan bunga yang masih akan diterima, aktiva tetap dan aktiva lain-lain, sedangkan liabilitas meliputi simpanan giro nasabah, tabungan dan deposito, serta termasuk pada bunga yang harus dibayar.