IMG_20241017_132203.jpg
Nasional

Ini Biang Kerok SMESCO Indonesia Sempat Defisit 5 Tahun

  • BLU SMESCO merupakan salah satu lembaga yang berperan penting dalam mendukung pengembangan UKM di Indonesia.

Nasional

Debrinata Rizky

JAKARTA - Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) atau SMESCO Indonesia mencatatkan kinerja positif pada 2023 dan berlanjut hingga 2024 ini. Sebelumnya SMESCO  mencatatkan defisit selama lima tahun.

Direktur Utama Smesco Indonesia, Wientor Rah Mada mengatakan, kinerja Smesco sejak 2018 tidak maksimal karena beberapa hal. Misalnya pada 2018-2019 disebabkan dampak pembangunan proyek LRT dan flyover di area Gatot Subroto yang menutupi akses area SMESCO .

"Kondisi eksternal ini membuat defisit sejak 2018, dan defisit terbesar pada tahun 2020. Tapi alhamdulillah per 2023 kita sudah keluar dari defisit sudah hijau lagi," ujar Wientor dalam capaian kinerja Smesco di Kantor Kemenkop UKM, Kamis 17 Oktober 2024.

Wientor menceritakan bahwa defisit tertinggi terjadi pada tahun 2020-2022 karena pandemi COVID-19 dan membatasi ruang gerak acara event di smesco. Pada tahun ini, defisit SMESCO bahkan mencapai lebih dari Rp10 miliar.

Kemudian memasuki tahun 2023, BLU SMESCO berhasil mencatat surplus dalam kinerjanya. Pertumbuhan ini tidak hanya berlanjut, tetapi juga menunjukkan tren positif yang terus terjaga hingga tahun 2024. Keberhasilan ini mencerminkan efektivitas strategi yang diterapkan serta adaptasi yang cepat terhadap kondisi pasar.

BLU SMESCO  merupakan salah satu lembaga yang berperan penting dalam mendukung pengembangan UKM di Indonesia. Kinerja keuangan SMESCO diukur melalui pencapaian target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) setiap tahunnya serta realisasi belanja PNBP.

Adapun untuk mempertahankan kinerja positif tersebut, Wientor menyebut bahwa SMESCO telah menyiapkan sejumlah strategi untuk layanan promosi dan pemasaran UKM Indonesia agar lebih optimal.

Salah satunya melalui Pelatihan Digital Marketing Eksklusif bagi UMKM, sebagai upaya mendorong para pelaku UMKM agar mampu beradaptasi di tengah banyaknya persaingan usaha. Wientor menjelaskan, konsep pelatihan yang diterapkan adalah product market fit yakni analisis produk yang paling diminati dan paling laku di marketplace.

Serta ada beberapa layanan yang saat ini ada di SMESCO beberapa di antaranya seperti Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) atau merek dagang, sertifikasi halal, pengurusan izin edar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BOPM) hingga pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).