<p>Ilustrasi rumah dengan sirkulasi udara yang baik. / Sumber: id.pinterest.com</p>
Gaya Hidup

Ini Cara Terbaik Memulai Bisnis Arsitektur

  • JAKARTA – Anda memiliki pengetahuan arsitektur dan ingin menjalani bisnis sendirian, tetapi belum memiliki portofolio sehingga kesulitan mendapat proyek perdana? Banyak manfaat yang bisa diambil ketika menjalankan perusahaan Anda sendiri. Mulai dari kontrol, fleksibilitas, dan kebebasan. Namun, merintis perusahaan, apa pun bidangnya, bukanlah pakerjaan mudah. Banyak arsitek pada awalnya bekerja di perusahaan yang sudah mapan […]

Gaya Hidup
Gloria Natalia Dolorosa

Gloria Natalia Dolorosa

Author

JAKARTA – Anda memiliki pengetahuan arsitektur dan ingin menjalani bisnis sendirian, tetapi belum memiliki portofolio sehingga kesulitan mendapat proyek perdana?

Banyak manfaat yang bisa diambil ketika menjalankan perusahaan Anda sendiri. Mulai dari kontrol, fleksibilitas, dan kebebasan. Namun, merintis perusahaan, apa pun bidangnya, bukanlah pakerjaan mudah.

Banyak arsitek pada awalnya bekerja di perusahaan yang sudah mapan dan memanfaatkan pengetahuan dan koneksi dari perusahaannya itu. Klien pertama Anda saat memulai bisnis mandiri bisa saja berasal dari hubungan yang dibangun ketika Anda menjadi karyawan.

Namun, bagaimana bila Anda tidak memiliki koneksi, tetapi ingin menarik perhatian orang untuk melirik perusahaan rintisan Anda?

EntreArchitec mengungkapkan, rahasia agar diperhatikan adalah membangun platform Anda sendiri. Bangun fondasi hubungan, koneksi, dan sumber daya yang akan mendukung Anda.

Berikut sejumlah langkah yang dapat Anda terapkan untuk membangun platform yang kokoh dan menemukan klien pertama Anda. Saran ini dirangkum dari EntreArchitec dan Archfynow.

Memastikan Diri

Langkah pertama sederhana, tetapi tidak mudah. Pastikan bahwa meluncurkan perusahaan Anda sendiri adalah sesuatu yang benar-benar ingin Anda lakukan. Membangun perusahaan dari awal mungkin merupakan salah satu hal tersulit yang pernah Anda lakukan.

Agar berhasil, Anda akan bekerja lebih keras dan bekerja lebih lama dari yang dapat Anda bayangkan. Diperlukan komitmen yang konsisten selama bertahun-tahun.

Buat Rencana

Susun rencana untuk meluncurkan perusahaan Anda sendiri. Tulis di selembar kertas tentang visi Anda: Perusahaan disain seperti apa yang Anda inginkan? Berapa banyak uang yang ingin Anda hasilkan?

Jelaskan juga misi Anda: Mengapa Anda menjadi seorang arsitek? Mengapa Anda ingin meluncurkan perusahaan? Apa yang mendorong Anda menuju visi Anda?

Setelahnya, kembangkan strategi sederhana dengan tujuan spesifik. Tentukan tolok ukur yang akan mengarahkan Anda menjalankan strategi Anda. Buatlah hal itu secara spesifik dan beri diri Anda tenggat waktu untuk setiap strategi.

Rencana bisnis ini sebaiknya ditinjau secara berkala untuk memastikan relevansinya dengan realitas.

Beritahu Semua Orang

Beri tahu semua orang yang Anda kenal bahwa Anda sedang memulai sebuah perusahaan dan sedang mencari proyek pertama Anda. Beritahu keluarga, teman, mantan rekan kerja, sesama arsitek, kelompok alumni, dan komunitas hobi Anda.

Anda juga dapat memberitahu mantan bos Anda. Banyak klien pertama datang dari mantan bos karena proyek itu tidak dapat ditangani perusahaan atau tidak dipilih perusahaan.

Memulai Blog

Salah satu cara terbaik untuk membangun perusaan awal adalah membuat blog. Pilih pasar yang Anda tuju, beri nama blog yang mencerminkan bidang Anda.

Bersikaplah konsisten, informatif, menarik dan menghibur untuk menarik pengikut potensial. Anda bisa memaparkan pengalaman Anda di blog tersebut dan tunjukkan keahlian dalam bidang khusus Anda.

House for Mother

Cara paling umum dilakukan arsitek-arsitek yang baru lulus dan akan memulai sebuah biro arsitektur adalah menggarap proyek keluarga atau bahkan proyek rumah sendiri.

Meskipun umumnya proyek-proyek tersebut akan dibayar dengan sangat minim dan sering kali merupakan proyek “ikhlas”, arsitek seperti Robert Venturi menjadi ternama karena proyek rumah untuk keluarganya sendiri.

Better Mousetrap

Untuk memulai sebuah biro arsitektur, Anda dapat memilih mengerjakan proyek-proyek khusus yang belum banyak dikerjakan biro arsitektur lainnya. Dengan menggunakan cara ini, arsitek tentunya akan menghadapi proyek-proyek yang memiliki tantangan khusus.

Arsitek juga harus berjuang untuk mengatasi tantangan karena masih sedikit atau belum ada preseden dalam penanganan proyek khusus tersebut. Yu Sing menjadi salah satu contoh arsitek yang berfokus menangani jenis proyek khusus, yaitu rumah sederhana bagi kalangan kurang mampu.

Mulai dari Hal Kecil

Ini cara paling umum yang dianut kebanyakan arsitek. Arsitek-arsitek muda memulai biro arsitektur mereka dengan mengerjakan proyek-proyek berskala kecil.

Seiring perkembangannya, mereka mulai menggarap proyek dengan skala yang lebih besar sesuai dengan perkembangan pemahaman dan pengalamannya.

Biro arsitektur yang menganut cara ini tentunya harus memiliki rencana ke depan yang sudah matang. Salah satu biro arsitektur yang menggunakan cara ini adalah Aboday.

Perlu diketahui, arsitek-arsitek yang umumnya menggunakan cara ini terlebih dahulu bekerja di biro arsitektur lain dalam satu jangka waktu yang tidak singkat.

Tujuannya, agar arsitek yang merintis biro arsitekturnya dapat benar-benar memahami komplikasi proyek dari skala kecil hingga besar.