Ini Dia Kontributor Terbesar Efek Rumah Kaca Penyebab Perubahan Iklim
- Beberapa sektor pembangunan menjadi kontributor terbesar dari terjadinya efek rumah kaca yang berimbas pada perubahan iklim.
Nasional
JAKARTA – Perubahan iklim (climate change) kian menjadi topik pembicaraan oleh sejumlah tokoh elit hingga negara-negara di dunia. Perubahan iklim sudah mulai menjadi perhatian negara-negara di dunia sejak tahun1994 lalu ditandai dengan terbentuknya organisasi PBB yang concern pada hal tersebut yakni UNFCCC (UN Climate Change).
Perubahan iklim yang paling mengkhawatirkan adalah terjadinya pemanasan global karena kenaikan rata-rata suhu bumi lebih dari 1,5 derajat celcius di abad ini yang juga dapat berpengaruh kepada aspek lainnya yang akan berimbas pada cuaca ekstrem, kekeringan, hingga kenaikan permukaan air laut.
Peningkatan yang terjadi pada suhu bumi tersebut disebabkan oleh adanya efek rumah kaca yang secara umum menyebabkan sinar matahari yang menyinari bumi tidak dapat terpantul kembali ke atmosfer sehingga berdampak ke peningkatan suhu bumi itu sendiri.
Efek rumah kaca disebabkan oleh emisi dari beberapa jenis gas yang dihasilkan dari kegiatan manusia di beberapa sektor yang juga akan menyebabkan pemanasan global.
TrenAsia.com merangkum sektor pembangunan yang menjadi kontributor terbesar dari terjadinya efek rumah kaca yang berimbas pada perubahan iklim.
1. Kehutanan dan Kebakaran Gambut
Sebagian besar emisi karbon penyebab efek rumah kaca atau (Gas Rumah Kaca/GRK) berasal dari sumbangsih pada sektor kehutanan dan kebakaran gambut.
Berdasarkan data Direktorat Inventaris GRK dan MPV (Monitoring, Pelaporan, Verifikasi) Kementerian LHK pada 2019, sektor kehutanan dan kebagkaran gambut menyumbang sebesar 924.853 Gg CO2e atau 49,55% dari total GRK Di tahun 2019 sebesar 1.866.552 Gg CO2e.
Secara berturut-turut selama 3 tahun dari rentang tahun 2017 hingga 2020, sektor kehutanan dan kebakaran gambut terus konsisten mengalami peningkatan presentase dari seluruh total GRK nasional dengan rincian 36% di tahun 2017, 44% di tahun 2018, dan 49% di tahun 2020
2. Sektor Energi
Sektor energi merupakan kontributor terbesar kedua Emisi Gas yang menyebabkan efek rumah kaca. Sektor ini menyumbang emisi GRK sebesar 638.808 Gg CO2e atau sebesar 34,2% dari total GRK pada 2019.
Seluruh kegiatan pengadaan dan penggunaan energi merupakan salah satu faktor penting dalam inventarisasi emisi GRK pada sektor energi.
Kegiatan tersebut meliputi aktivitas eksplorasi dan eksploitasi sumber-sumber energi primer seperti minyak mentah dan batu bara. Selain itu, aktivitas proses konversi dari energi primer ke energi sekunder seperti minyak mentah menjadi BBM di kilang minyak dan konversi batu bara menjadi tenaga listrik di pembangkit tenaga listrik.
- Baru Berinvestasi? Simak Bahasa Gaul dalam Pasar Saham Berikut
- Disuntik Rp363 Miliar, Fuse Insurtech Perluas Ekspansi di Asia Tenggara
- Mendikbudristek Nadiem Dukung Hadirnya Inovasi Berbasis Pengurangan Risiko
Kegiatan penyaluran serta distribusi energi juga ikut berpartisipasi dalam menyumbangkan emisi GRK dalam sektor energi tersebut dengan jenis gas Karbon dioksida (co2), Methana (CH4) dan Nitrous Oxide (N2O).
Itu adalah 2 sektor terbesar yang berkontribusi dalam menghasilkan gas emisi karbon yang berdampak pada terjadinya efek rumah kaca, selain itu ada sektor lainnya yang juga ikut ambil bagian yang berkontribusi dengan presentase masing-masing kurang dari 7% pada tahun 2020.
Sektor-sektor tersebut di antaranya adalah sektor limbah, pertanian hingga IPPU atau Industrials Processes and Product Use, yang mana di dalamnya termasuk industri mineral, kimia, logam, serta industri lainnya.